Blog ini wujud kecintaan saya terhadap budaya Jawa, berisi tentang seputaran Bahasa Jawa dan sejenisnya. Ini hanya sebatas melestarikan supaya Bahasa Jawa tetap eksis meski diterjang kemajuan zaman yang semakin maju.

Kamis, 22 November 2018

RPP Bahasa Jawa SMA/SMK Kelas XI Kurikulum 13 Crita Rakyat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

                                   Sekolah                       : SMK/SMA
                                   Mata Pelajaran            : Bahasa Jawa
                                   Kelas/Semester            : XI / Genap
                                   Pertemuan                   : 1
                                   Materi Pokok              : Carita Rakyat
                                   Alokasi waktu             : 2 X 45 menit

A.    Kompetensi Inti


KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan  kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan  menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengem-bangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.


B.     Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Indikator
1.2  Menerima, menyukuri, menghayati, dan mengamalkananugerah Tuhan berupa bahasaJawa dalam bentuk teks carita rakyat daerah setempat.
·     Menunjukkan sikap menerima anugrah Tuhan YME berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks Carita rakyat.
·     Menunjukkan sikap syukur anugrah Tuhan YME berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks Carita rakyat.
·     Menunjukkan sikap menghayati anugrah Tuhan YME berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks Carita rakyat.
·     Menunjukkan sikap mengamalkan anugrah Tuhan YME berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks Carita rakyat.
2.2  Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dalam menggunakan bahasa Jawa melalui teks carita rakyat daerah setempat.
·     Menunjukkan sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli dalam mengerjakan tugas.
·     Menunjukkan perilaku bahasa yang santun reponsif dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

3.2  Memahami isi teks carita rakyat
·     Menemukan unsur-unsur pembentuk teks carita rakyat.
·     Bertanya jawab tentang isi teks carita rakyat.
·     Menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam carita rakyat.
·     Mengaitkan nilai yang terkandung dengan kondisi masyarakat saat ini.
4.2  Menulis dan menyajikan sinopsis teks carita rakyat.
·     Menulis carita rakyat daerah setempat.
·     Menulis sinopsis teks carita rakyat.
·     Menyampaikan sinopsis carita rakyat dihadapan teman-teman sekelas.
·     Menyunting kesalahan sinopsis carita rakyat hasil teman.
Karakter yang dikembangkan: religi, santun, komunikatif, kerja sama selama proses pembelajaran.

C.    Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Carita Rakyat dengan model pembelajaran Cooperative learning siswa dapat:
1.      Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugrah Tuhan YME melalui teks Carita Rakyat.
2.      Menggunakan bahasa yang santun (unggah ungguh basa Jawa) dan bersifat jujur.
3.      Menemukan unsur Carita Rakyat.
4.      Menemukan isi Carita Rakyat.
5.      Menemukan nilai-nilai dalam Carita Rakyat.
6.      Menemukan unsur-unsur teks Carita Rakyat.
7.      Membuat carita rakyat (legenda) terjadinya daerah tempat tinggal siswa.
8.      Mencaritakan kembali isi teks Carita Rakyat menggunakan bahasa Jawa (sinopsis).
9.      Menyunting sinopsis hasil teman.


D.    Materi Pembelajaran
1.      Fakta
Teks Carita Rakyat
2.      Konsep
a.    Pengertian Carita Rakyat
b.   Jenis Carita Rakyat
3.      Prinsip
a.    Unsur-unsur Carita Rakyat
b.    Isi Carita Rakyat
4.      Prosedur
a.    Teknik menulis carita rakyat
b.    Teknik damel sinopsis

E.      Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan                 : pendekatan teks.
2.      Model Pembelajaran   : cooperative learning.
3.      Metode                        : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.

F.       Media, Bahan dan Alat
1.      Media              :  power point lan contoh teks Carita Rakyat.  
2.       Bahan    :  teks Carita Rakyat Rawa pening.
3.       Alat         : LCD lan laptop.

G.     Sumber Belajar
-   Mulyono, Slamet dkk. 2015. Trampil Basa. Surakarta: Mediatama.
-   Widaryatmo, Gandung dkk. 2013. Prigel Basa Jawa Jilid 1. Jakarta: Erlangga, halaman 32-39.


H.    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1.   Orientasi /Pembukaan
-    Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, dan menanyakan siswa yang tidak hadir
2.   Motivasi
-    Guru memotivasi siswa untuk selalu bersemangat dalam menerima pelajaran.
-    Guru menanyakan materi sebelumnya atau bertanya jawab tentang materi sebelumnya.
(Terjadi proses komunikasi)
3.   Apersepsi
-    Guru melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang telah dikuasai siswa dan yang akan dipelajari
-    Siswa menerima informasi tentang materi Carita Rakyat.
(Terjadi proses komunikasi danberpikir kritis)
4.      Penyampaian tujuan pembelajaran
-   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
10 menit
Kegiatan Inti
1. Mengamati
-  Siswa mengamati contoh teks Carita Rakyat berjudul Rawa pening yang diberikan guru.
-  Siswa mendengarkan carita Rawa pening yang dibaca salah satu teman di depan kelas.
-  Siswa mencatat kata-kata sukar (belum tau artinya)
(Siswa harus kreatif untuk mengamati pada kegiatan ini. Mencatat hal-hal yang penting atau yang belum diketahui)

2. Menanya
-  Terlebih dahulu, guru membagikan teks Carita Rakyat berjudul Rawa pening
-   Guru menanyakan unsur-unsur Carita Rakyat  
-   Guru menanyakan pokok-pokok isi Carita Rakyat
-  Guru menanyakan tanggapan siswa terhadap isi Carita Rakyat  
(Terjadi proses kolaborasi dan sikap berpikir kritis).

3. Mengumpulkan informasi
-  Guru menyampaikan pengertian, jenis, dan unsur-unsur Carita Rakyat menggunakan LCD.
-  Guru membentuk 8 kelompok, setiap kelompok mendapatkan tugas yang berbeda antara lain:
-  Kelompok 1 dan 2 bertugas menemukan kata-kata sukar dalam Carita Rakyat  Rawa pening dan mencari arti dalam kamus.
-  Kelompok 3 dan 4 bertugas mencari unsur-unsur teks Rawa pening.
-  Kelompok 5 dan 6 bertugas membuat sinopsis Carita Rakyat Rawa pening.
-  Kelompok 7 dan 8 bertugas menulis contoh Carita Rakyat  legenda daerah setempat dan menyajikannya di depan kelas.
(Terjadi proses komunikasi, kolaborasi, kreatif sekaligus berpikir kritis).


4. Mengasosiasi
-  Siswa mengaplikasikan pengetahuan unsur-unsur Carita Rakyat  untuk menentukan isi teks Carita Rakyat
-  Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang Carita Rakyat  untuk membuat sinopsis.
 (Terjadi proses komunikasi, kolaborasi, kreatif sekaligus berpikir kritis).

5. Mengomunikasikan
-  Siswa mempresentasikan hasil diskusi tentang kata-kata sukar beserta arti kata yang terdapat dalam teks Rawa pening.
-  Siswa mempresentasikan hasil diskusi berupa unsur-unsur Rawa pening.
-  Siswa menyampaikan sinopsis Rawa pening.
-  Siswa menyajikan Carita Rakyat  legenda daerah setempat yang telah dibuat.
(Terjadi proses HOTS (High Order Thinking Skill/ Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi)
70 menit
Penutup
1.     Guru bersama siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan/ rangkuman/ kesimpulan.
2.     Guru memberi umpan balik.
3.     Guru memberi tindak lanjut berupa pemberian tugas (remidi/pengayaan).
4.     Guru menginformasikan rencana pembelajaran berikutnya.
5.     Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
(Pada kegiatan ini, terjadi aktivitas literasi/ kegiatan menulis)
10 menit

I.       Penilaian
Penilaian Pengetahuan
a.       Teknik penilaian          : tes tertulis
b.      Bentuk penilaian         : uraian
Penilaian Keterampilan
a.       Teknik penilaian          : penilaian produk
b.      Bentuk penilaian         : unjuk kerja/ praktik


............................................... 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pelajaran





..................................                                              .........................................




LAMPIRAN 1
A.    Tuladha Teks Carita Rakyat
Rawa Pening
Desa Banarawa lagi nganakake pesta desa. Wong-wong ing desa padha masak kanggo nyiyapake pesta. Kabeh padha njupuk bagian, ora ana kang keri. Wong-wong padha nyiyapake ubarampe pesta kang minangka wujud rasa syukur marang Gusti kang Akarya Jagad. Ing tengah-tengahing padha nyambut karya mau, ana bocah kang ala rupane, pesing lan amis gandane.
Mangerti kahanan kang kaya mangkono, wong-wong padha ora seneng, amarga manut kapitayane masyarakat, bocah ala iki bakal nekakake memala, ora oleh berkah anggone pesta. Kagawa rasa ora seneng mau, mula bocah ala rupane ditundhung kanthi kasar. Bocah mau bisane mung nangis, karo mlaku sempoyongan amarga wis pirang-pirang dina ora mangan, bocah ala rupa mau lunga lan ngadoh saka wong-wong mau. Kanthi ati kang lara lan nabet jroning ati amarga tansah digawe kasar lan diina, bocah kang ala rupane mau mlaku menyang kampung tanpa arah lan jluntrunge. Anggone mlaku ora krasa tekan papan panggonan arupa gubugan kang sepi kahanane lan adoh saka masyarakat. Gubug mau mung dienggoni wong tuwa wedok kang wis dadi randha.
Ing gubug mau bocah kang elek rupane dirumat (dipelihara) dening Mbok Randha. Dheweke diwenehi pangan  kanthi lawuh apa anane. Sawise mangan, bocah ala mau crita marang simbah randha yen dheweke iku Baru Klinthing utawa Jaka Bandhung utawa Jaka Pening. Simbah mau tresna banget marang Baru Klinthing, malah urip bebarengan sawetara dina. Bareng wis rumangsa wis rumangsa cukup dibantu dening simbah, Baru Klinting nerusake mlaku lan marani wong-wong kampung kang wis nglarakake atine. Sadurunge lunga , Baru Klinthing weling marang simbah yen mengko ana prastawa gedhe simbah supaya numpak lesung. Ing batin, simbah bingung karo welinge Baru Klinthing mau, nanging simbah tetep urmat lan ngeling- eling piweling kasebut.
Lakune Baru Klinthing linambaran ati kang goreh lan nggawa sada lanang. Lakune wis tekan kampung kang dituju. Wong-wong padha ngusir marang Baru Klinthing. Nanging Baru Klinthing ora gelem lunga, malah nantang marang wong-wong kampung lan ngetokake sada lanang. Sada lanang kasebut banjur  ditancepake ing lemah. Wong-wong dikandani supaya njabut sada mau, yen bisa njabut sada mau arep diwenehi bebana dening Baru Klinthing. Krungu tembunge Baru klinthing kang kaya mengkana, Wong-wong pada nyoba njabut sada mau. Saka sing awake cilik   tekan wong sing awake gedhe ora ana kang bisa njabut. Pungkasaning, sada mau saged dinjabut kaliyan Baru Klinthing lan muncrat banyu.
Muncrate banyu sansaya gedhe. Wong-wong padha bingung lan padha golek papan panggonan kang luwih dhuwur. Omah, kewan, wit-witan, raja brana, lan wong-wong mau ora ana tilase, kabeh wong pada sirna amarga piwalese saka tumindhake dewe. Kampung kang mirip rawa mau, diarani Rawa Pening.
Rawa pening saiki panggonan plancongan ing Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rawa iku ambane kurang luwih 2.670 hektar lan mapan ana ing Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tungtang, lan Banyu Biru. Rawa iki mapan ana ing ereng-ereng gunung Merbabu, Temoloyo, lan Ungaran.

B.       Pengertian Carita Rakyat
Carita rakyat inggih menika salah setunggaling karya sastra ingkang lair kaliyan ngrembaka wonten salebetipun masyarakat tarisional kaliyan disebaraken salebetipun wujud relief tetap, utawi salebetipun bentuk baken ingkang sumebar ing antawis kolektif tertentu wonten ing salebetipun wekdal ingkang langkung dangu.

C.      Fungsi Carita Rakyat
Fungsi carita rakyat jawa kejaba kanggo lelipur uga bisa didadehaken tuladha utamane carita-carita rakyat sing ngandung piwulangan-piwulangan moral. Akeng sing pada ora mangerteni menawa negari sing endah kiye nduweni akeh carita rakyat indonesia sing durung nate kita krunggu. Bisa dimaklumi amarga carios rakyat sumebar sekang lesan marang lesan sing diwarisken sakcara turun temurun.

D.      Ciri-ciri Carita Rakyat
 Ciri-ciri carita rakyat:
1.      Anonim, mboten dipun mangertosi sinten sejatosipun ingkang nganggit
2.      Kalebu karya kolektif, dipun anggep ngadhahi rakyat sareng-sareng
3.      Nyariosaken bab awon lan leres kangge nggambaraken kadadosan-kadadosan ingkang mokal wontenipun (imajinasi)
4.      Statis, tetep, mboten wonten ewah-ewah ingkang wigati saking jaman dateng jaman salajengipun.

E.       Unsur-unsur Carita Rakyat
Unsur intrinsik carita rakyat:
1.      Tema, inggih menika gagasan baken ingkang dados dhasaripun cariyos.
2.      Paraga, inggih menika purusa ingkang nglakoake cariyos.
3.      Penokohan, inggih menika gambaran watak.
4.      Alur/plot, inggih menika rerangkening cariyos ingkang kadhapuk kanthi logis.
5.      Latar/setting, inggih menika panggenan, wekdal, utawi swasana ing crita.
6.      Amanat, inggih menika pitutur utawi pesen pangripta wonten ing cariyos.
7.      Sudut pandang, inggih menika posisi pangripta wonten ing cariyos.
Pangripta saged dados:
-          Purusa kapisan paraga utama (orang pertama pelaku utama)
-          Purusa katiga (orang katiga)
-          Sarwi mangertos (serba tahu)

F.       Sinopsis
Sinopsis yaiku ringkesan sawijining crita. Ringkesan yaiku salah sawijining wujud nyekakake sawijining crita kanthi tetep migatekaken unsur-unsur intrinsiksawijining crita iku. Gawe sinopsis iku cara kang efektif kanggo ngaturaken sawijining crita kang dawa dados wujud cekak. Sajroning sinopsis kaendahan gaya basa, ilustrasi lan penjelasan-penjelasan diilangaken, nanging tetep gumathok marang isi lan gagasan umum pagripta. Dawane sinopsis biasane seperlima utawa sepersepuluh saka dawane karangan asli.
Cara gawe sinopsis:
1.      Maca naskah asli kanggo nggoleki gagasan umume panulis
2.      Nyatet gagasan utama kang penting
3.      Ngrantam maneh gagasan utama dadi paragraf
4.      Dialog lan monolog cukup ditulis isi utawa garis utamane
5.      Sinopsis ora kena owah saka lakune crita asli

G.      Jenis Carita Rakyat
Jenis-jenis carita rakyat kados ingkang sampun dipunandharaken ing materi mirengaken teks carita rakyat teng ngajeng, ingkang saget dipun lebetaken teng kategori jenis-jenis carita rakyat punika wonten werni-werni, antawisipun legenda, mite, sage, dongeng, lan fabel. Teng ngandhap punika badhe dipunjlentrehaken sakedhik pangertosan saking kategori carios rakyat ing inggil.
1. Legenda
Pengertian Legenda inggih punika carita rakyat ingkang dipun anggep leres nat kedadosan, ingkang caritanipun dipun hubungaken kaliyan tokoh sujarah, ingkang sampun dipun bumboni kaliyan keajaiban, kasekten, lan keistimewaan tokohipun, Utawi carita jaman ganu sing ana gegayute karo prastawa sujarah (minurut KBBI).
2. Mite
Pengertian Mite inggih punika carita prosa rakyat ingkang dipun tokohi dening para dewa-dewi utawi makluk lembut ingkang kedadosan ing dunya sanes (kahyangan utawi alam gaib) lan dipun anggep leres kedadosan dening inkang nganggit carita punika utawi penganutipun.
3. Sage
Pengertian Sage inggih punika carios dangu ingkag wonten gegayutanipun kalian sujarah, ingkang nyritakaken  kewantunan, kasekten, kepahlawanan lan keajaiban satunggaling tiyang utawi tokoh.
4. Fabel
Pengertian fabel inggih punika carita ingkang nyritakaken gesangipun kewan utawi sato ingkang tindhak-tandhukipun kados manungsa, carita punika mboten leres-leres kedadosan, namung carita fiksi, terkadang fabel ugi nglebetaken karakter mioritas arupi manungsa.
5. Dongeng
Pengertian Dongeng inggih punika satunggaling carita ingkang mboten nate kedadosan namung carita fiksi, ingkang nyritakaken satunggaling bab ingkang ngaeng, aneh, lan mboten saged dipun logika. Adatipun nyritakaken bab keajaiban lan kasakten para dewa, raja, pangeran, putri, lan sanesipun.



LAMPIRAN 2
A. PENILAIAN
1. Pengetahuan
a.       Tehnik Penilaian                  : Tes tulis / tes lisan
b.      Bentuk Isntrumen                : Uraian non obyektif
c.       Kisi – kisi                            :   
LEMBAR PENGETAHUAN
No
Indikator
Rubrik Penilaian
Butir Instrumen
1
Menjelaskan struktur Teks asal usul Rawa Pening.
2
Menentukan unsur kebahasaan Teks asal usul Rawa Pening dengan benar
3
Menjelaskan makna kata sukar dalam teks asal usul Rawa Pening.
4
Menjelaskan makna kata, kalimat dan ungkapan dalam teks narasi menyimpulkan teks asal usul Rawa Pening.
5
Menjawab pertanyaan terkait isi teks asal-usul kuta Semarang dan asal usul Rawa Pening.
6
Menyimpulkan isi teks asal usul Rawa Pening.
Tes lisan:
Menilai pemahaman peserta didik tentang pesan moral teks asal usul Rawa Pening.
7
Menjelaskan pesan moral teks asal usul Rawa Pening dengan benar.

2.      Keterampilan
a.  Teknik Penilaian     : P1= evaluasi Produk dan P2= evaluasi Unjuk Kerja
b. Bentuk Instrumen   : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
No.
Indikator
Rubrik Penilaian
Butir Instrumen
1.
Peserta didik menyajikan hasil apresiasi dalam bentuk karya tulis sederhana
                  
               *)  Terlampir pada lembar penilaian.






B.    Lembar Pengamatan Diri
1.    Wenehana tanda centang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo kanyatan sing koklakoni.                    
2.    Katrangane kanggo mbiji pakulinane (kebiasaan):
5   =   ajeg
4   =   kerep
3   =   arang-arang
2   =   tau
1   =   blas
3.    Lembar pengamatan
No.
Aspek penilaian
Skala Penilaian
5
4
3
2
1
1
a.     Kulina ndonga sadurunge miwiti lan mungkasipasinaon Basa Jawa.
b.     Kulina migunakake Basa Jawa kanggo ngomong karo sapa bae (guru, kanca) nalika jam pelajaran.
c.     Kulina ngetrapake tatakrama nalika ing pasrawungan.
2
      Jujur nalika mangsuli pitakon-pitakon ngenani wacan crita wayang manut panemune dhewe.
3
       Tanggungjawab marang tugas pribadi
       Tanggungjawab marang tugas kelompok.
4
       Ngurmati panemune wong liya nalika diskusi.
       Migunakake tembung kang pas (ora kasar lan kemproh) nalika ngomong lan takon ing diskusi.



C.     Lembar Pengamatan portofolio hasil tulisan
Wenehana tandha centhang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo kanyatan sing kokamati, tulisane kancamu.   
1.      Katrangane kanggo mbiji:
5   =   pas banget
4   =   pas
3   =   cukup pas
2   =   kurang pas
1   =   ora pas
2.      Lembar pengamatan
No.
Aspek penilaian
Kriteria
5
4
3
2
1
1
Tulisan (hasil tulisan/karya tulis sederhana)sing pas karo kaidah ejaanlan penulisan ing tata tulis basa Jawa.
Panulisane vokal
Panulisane konsonan
Panganggo tembung
Ukarane runtut
Kohesi lan kohenrensi paragraf




LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK OLEH GURU

No
Nama
Tulisan (hasil tulisan/karya tulis sederhana) pas karo kaidah pelafalan lan penulisan tata tulis ing basa Jawa.

Panulisane vokal
Panulisane konsonan
Pangang-go tembung
Ukarane runtut
Kohesi lan kohenrensi paragraf

1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
A
2
B
3
C



Lembar Pengamatan Diri
1.    Wenehana tanda centang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo kanyatan sing koklakoni.                     
2.    Katrangane kanggo mbiji pakulinane (kebiasaan):
4   =   mesthi dilakoni
3   =   asring dilakoni
2   =   arang-arang dilakoni
1   =   tau dilakoni
0   =   ora tau dilakoni
3.    Lembar pengamatan
No.
Aspek penilaian
Kriteria
4
3
2
1
0
1
d.    Kulina donga (ngucap/nulis krana Gusti Kang Maha Kuwasa) sadurung miwiti blajar basa Jawa
e.     Kulina migunakake basa Jawa kanggo ngomong karo sapa bae (guru, kanca) nalika jam pelajaran Basa Jawa.
f.      Kulina ngetrapake tata krama nalika srawung karo kancane
g.     Kulina ngetrapake tatakrama nalika matur karo gurune.
2
      Jujur nalika njawab pitakon-pitakon ngenani wacan crita wayang manut panemune dhewe.
3
       Tanggungjawab marang tugas pribadi
       Tanggung jawab marang tugas kelompok.
4
       Ngurmati panemune wong liya nalika diskusi.
       Migunakake tembung kang pas (ora kasar lan kemproh) nalika ngomong lan takon ing diskusi.
5
      Nggatekake nalika nyemak crita rakyat.
      Tertarik, pingin ngerti lan bljar crita rakyat


D.    Lembar Pengamatan Praktik.
Wenehana tanda centang (√) ing andharan(pernyataan) sing kokanggep paling pas karo kanyatan sing kokamati, nalika kancamu sing makili kelompok presentasi ing ngarep kelas.   
3.     Katrangane kanggo mbiji:
4   =   pas banget
3   =   pas
2   =   cukup pas
1   =   kurang pas
0   =   ora pas
4.      Lembar pengamatan
No.
Aspek penilaian
Kriteria
4
3
2
1
0
1
Maca teks kanthi lafal kang pas karo kaidah pelafalan ing basa Jawa.
2
Anggone nggawe kertas kerja lan power point
Pas karo hasil diskusi.
3
Anggone maparake hasil diskusi migunakake basa Jawa lan sikap sarta polatane slaras karo unggah-ungguh (kesantunan)
4
Anggone nanggapi pitakon migunakake basa Jawa lan sikap sarta polatane slaras karo unggah-ungguh.


Soal latihan !
A. Kaparingana tandha silang (X) huruf a, b, c, d, utawi e wangsulan ingkang leres ing papan pawangsulan!
1.      Pangertosan  carita rakyat inggih punika…
a.       carita rakyat inggih punika carita ing  masa lampau/jaman semana kang dados  ciri khas saben dhaerah kang kagungan kultur budaya kang maneka warna kang digiyarake turun tumurun kumantar lesan.
b.      carita kang boten nyata
c.       carita kang turun tumurun ing tlaltah tartamtu
d.      carita kang magayutan kaliyan alam ghaib
e.       carita kang boten wonten naskahe
2.      Kang boten kalebet titikkanipun carita rakyat yaiku …
a.       dipun anggep minangka carita kang pancen kadadean/nyata
b.      asifat sekuler (keduniawian), kadadean jaman semana ,akeh manungsa
c.       “sejarah” kolektif, sejarah kang nglamahi owah-owahan (distorsi) carita benten kaliyan asline
d.      asifat migration yaiku saged pindah pindah saengga saged dipunkenali tlatah/daerah sanesipun
e.       caritanipun ngengini bab bab kang boten sae
3.      Ing ngisor iki, kang kalebu tuladha carita rakyat keagamaan yaiku …
a.       Jaka Tingkir
b.      Walisanga
c.       Tunggul Ametung
d.      Roro Jonggrang
e.       Jaka tarub
4.      Pangertosan carita rakyat alam ghaib yaiku …
a.       carita kang magayutan kaliyan perorangan
b.      carita kang magayutan kaliyan papan
c.       carita kang sesambetan  kaliyan alam lelembut
d.      carita kang sesambetan kaliyan panyebaran agami
e.       carita kang sesambetan kaliyan khayangan
5.      Kang boten kagolong tuladha carita rakyat yaiku …
a.       Timun mas
b.      Rawa Pening
c.       Jaka tingkir
d.      Rara jonggrang
e.       Jaka tarub
6.      Carita Rawa pening, Danau Toba, Tangkuban Perahu kagolong carita punapa?
a.       perorangan
b.      agama
c.       legenda
d.      alam ghaib
e.       fabel
7.      Ing tlatah ngendi dumadine Rawa Pening?
a.       Desa banarawa
b.      Desa banaran
c.       Desa baran
d.      Desa baronowo
e.       Desa rawa pening
8.      Manut wacan “Rawa Pening”, satemene baru klinthing iku awujud kewan apa ?
a.       Kucing
b.      Wedhus
c.       Cacing
d.      Naga
e.       Pitik
9.      Welinge Baru Klinthing, yen ana prastawa gedhe simbah kudu numpak apa?
a.       Dhokar
b.      Kapal
c.       Lesung
d.      Debok
e.       Gethek
10.  Manut wacan kasebut, kang nantang wong-wong lan ngetoke sada lanang yaiku...
a.       Simbah
b.      Mbok randha
c.       Wong tuo
d.      Baru klinthing
e.       Wong desa

B. Kawangsulana pitakonan ing ngandhap menika kanthi cekak aos!
1.      Goleka (5) tembung kang durung kokmangerteni tegese banjur golekana tegese ing bausastra!
2.      Jlentrehna unsur intrinsik kang kamot ing carita rakyat “ Rawa Pening” kasebut?
3.      Ngungak teks Rawa Pening, sapa kang ditulungi Baru Klinthing?
4.      Sebutna pitutur luhur kang kamot ing carita kasebut!
5.      Gawekna sinopsis carita rakyat “Rawa Pening” nganggo basa padinan!



Kunci Jawaban:
A.    Pilihan ganda


1.         A
2.         E
3.         B
4.         C
5.         A
6.         C
7.         A
8.         D
9.         C
10.     D


B.     Uraian
1.      Miturut kawicaksanan dwija.
2.      Miturut kawicaksanan dwija.
3.      Simbah utawa Mbok Randha.
4.      - Aja tumindak ala lan ngina wong kang duwe kekurangan.
- Seneng tetulung marang sasama.
5.      Miturut kawicaksanan dwija.


0 komentar:

Popular Posts

Recent Posts

PILIHAN MENU

Unordered List

Aris Nurwanto. Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar

Mengenai Saya

Foto Saya
Saya seorang pendidik tepatnya mengajar Bahasa Jawa.