Blog ini wujud kecintaan saya terhadap budaya Jawa, berisi tentang seputaran Bahasa Jawa dan sejenisnya. Ini hanya sebatas melestarikan supaya Bahasa Jawa tetap eksis meski diterjang kemajuan zaman yang semakin maju.

Kamis, 22 November 2018

RPP Bahasa Jawa SMA/SMK Kelas X Kurikulum 13 Crita Cerkak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Sekolah                             :  SMK/ SMA
Mata Pelajaran                 :  Bahasa Jawa
Kelas/Semester                  :  X / Gasal
Materi Pokok                    : Crita Cekak
Alokasi Waktu                  :  8 x 45 menit  (4 x pertemuan)
 


A.    Kompetensi  Inti  :
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, proseduralberdasarkan  rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator :       
1.2  Menerima,  mensyukuri,  menghayati,  dan mengamalkan  anugerah  Tuhan berupa  bahasa  Jawa  dalam  bentuk  teks  crita cekak.
2.2  Menunjukkan  perilaku  jujur, disiplin,  tanggung  jawab,  peduli  (gotong royong,  kerjasama,  toleran,  damai),  santun,  responsif,  dan proaktif  dalammenggunakan  bahasa  Jawa  dalam  bentuk  teks   crita cekak.
3.2  Menelaah  teks  crita cekak.
Indikator : 3.2.1 Peserta didik mampu memahami konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.2 Peserta didik mampu mengidentifikasikonsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.3 Peserta didik mampu menelaah konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.4 Peserta didik mampu mengevaluasi konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan

4.2  Menulis dan menyajikan  sinopsis teks crita cekak yang  dibacanya
Indikator :4.2.1 Peserta didik mampu menginterpretasisinopsistekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.2   Peserta didik mampu menulissinopsistekscrita cekaklisan maupun  tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4.2.3   Peserta didik mampu menyuntingsinopsistekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.4   Peserta didik mampumenyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
C.    Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke :  5
a.       Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk  teks  crita cekak.
b.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, danproaktif dalam menggunakan bahasa Jawa dalam bentukteks crita cekak.
c.       Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat memahami konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
d.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasikonsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
e.       Setelah berdiskusi dan mengisi lembar kerja, peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasikonsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
Pertemuan ke :  6
1.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk  teks  crita cekak.
2.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotongroyong, kerjasama,  toleran, damai), santun, responsif, danproaktif dalam menggunakan bahasa Jawa dalam bentukteks crita cekak.
3.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapatmenelaahkonsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
4.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapatmengevaluasi konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
5.      Setelah berdiskusi dan mengisi lembar kerja, peserta didik dapat menelaah dan mengevaluasi konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
Pertemuan ke :  7
1.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk  teks  crita cekak.
2.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotongroyong, kerjasama,  toleran, damai), santun, responsif, danproaktif dalam menggunakan bahasa Jawa dalam bentukteks crita cekak.
3.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menginterpretasitekscrita cekaklisan maupun  tulisan.
4.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menulissinopsis tekscrita cekaklisan maupun tulisansesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
5.      Setelah berdiskusi dan mengisi lembar kerja, peserta didik dapat menginterpretasi dan menulis sinopsis teks crita cekaklisan maupun tulisan.




Pertemuan ke :  8
1.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk  teks  crita cekak.
2.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotongroyong, kerjasama,  toleran, damai), santun, responsif, danproaktif dalam menggunakan bahasa Jawa dalam bentukteks crita cekak.
3.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapatmenyuntingsinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan.
4.      Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapatmenyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan.
5.      Setelah berdiskusi dan mengisi lembar kerja, peserta didik dapat menyunting dan menyajikansinopsis teks crita cekaklisan maupun tulisan.
D.    Materi Pembelajaran
Pertemuan Ke :  5
1.   Pengertian cerkak
2.   Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerkak

Pertemuan Ke :  6
1.    Pengertian cerkak
2.    Contoh karya cerkak

Pertemuan Ke :  7
1.   Pengertian cerkak
2.   Contoh karya cerkak

Pertemuan Ke :  8
1.   Contoh cerkak

E.     Metode Pembelajaran:
1.      Model              : Cooperative Learning
2.      Pendekatan     : Scientific
3.      Metode            : Discovery Learning (Pertemuan 5 dan 6)
                        Problem Based learning (Pertemuan 7)
Project Based learning (Pertemuan 8)
Diskusi, Demonstrasi, Tanya Jawab dan Problem solving

F.     Alat dan Sumber belajar
1.   Media  
a.    Slide (power point) pengertian cerkak
b.    Lembar Kerja Peserta didik
c.    Lembar pengamatan
2.   Alat/Bahan
a.    Alat Peraga
1)        Laptop
2)        LCD
b.   Bahan Belajar
1)        Gambar dan tayangan pengertian cerkak.
2)        Gambar dan  tayangan contoh cerkak.
3.   Sumber Belajar             :
a.       Buku Prigel Basa Jawa Kagem SMA/SMK/MA kelas X terbitan Erlangga
b.      Buku-buku lain yang relevan
c.       Sumber lain yang relevan dan disesuaikan dengan kondisi setempat.

G.    Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
Ke
Langkah – langkah
Alokasi   waktu
Terlaksana
Ya
Tidak
5
A. Kegiatan Pendahuluan  :
Komunikasi
1.   Memimpin doa (Meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa).
2.   Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3.   Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah.
4.   Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan yang muncul.
5.   Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik  untuk menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta didik yang memberikan jawaban yang benar.

Apersepsi
1.   Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami cerkak untuk menyelesaikan masalah sehari-hari (misal : permasalahan sosial yang diangkat di dalam cerkak)
2.   Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik diajak mengamati masalah yang berkaitan dengan cerkak.
3.   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menemukan konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.

B.  Kegiatan Inti
1.   Fase 1 : Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
a.    Peserta didik membuat kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang
b.    Guru mengarahkan peserta didik membuka cerkak berjudul Sing Nandur Bakal Ngundhuh yang terdapat di buku Prigel Basa Jawa halaman 17.
c.    Kelompok peserta didik diberikan Lembar Kerja
d.   Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LK
2.   Fase 2 : Problem Statment (Pernyataan/ identifikasi masalah)
a.    Peserta didik mengekplorasi pengetahuan dan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
b.    Peserta didik merencanakan strategi yang akan dipilih untuk menyelasaikan masalah dengan bertanya pada guru bila menemui kesulitan, dan menalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk memcahkan masalah.
3.   Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan data)
a.    Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mencoba memilih strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan dengan mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan dalam pemecahan masalah yang diberikan.
b.    Peserta didik mengerjakan LK dengan menelaah cerkak berjudul Sing Nandur Bakal Ngundhuh yang terdapat di buku Prigel Basa Jawa halaman 17.
4.   Fase 4 : Data processing (Pengolahan data)
a.    Peserta didik menelaah hasil yang didapatkan.
b.    Peserta didik mencoba menyimpulkan hasil pekerjaannya melalui LK yang telah dikerjakan.
5.   Fase 5 : Verification  (Pembuktian)
a.    Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau alternatif penyelesaian dari kelompok lain.
b.    Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.
6.   Fase 6 : Generalization  (Menarik kesimpulan)
a.    Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep yang terkandung dalam cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh
b.    Konsep yang telah disimpulkan bersama-sama dalam kelas kemudian dikaitkan kembali dengan kehidupan sehari-hari.
c.    Peserta didik bersama dengan guru melakukan generalisasi terhadap pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
d.   Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
C. Kegiatan Penutup
1.   Peserta didik diminta menyimpulkan tentang cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh
2.   Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh
3.   Guru memberikan tugas terstruktur (PR).
4.   Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk lebih mendalami cerkaksecara umum
5.   Guru memberikan tugas remedial bagi yang belum mencapai KKM dan tugas pengayaan bagi yang telah mencapai KKM.
6.   Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu menganalisiskonsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
10 menit





























70 menit






















































10 menit





Pertemuan
Ke
Langkah – langkah
Alokasi   waktu
Terlaksana
Ya
Tidak
6
A.  Kegiatan Pendahuluan  :
Komunikasi
1.   Mengawali pembelajaran dengan berdoa (Meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa).
2.   Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3.   Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah.
4.   Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan yang muncul.
5.   Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik  untuk menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta didik yang memberikan jawaban yang benar.

Apersepsi
1.   Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami cerkak untuk menyelesaikan masalah sehari-hari (misal : permasalahan sopan santun yang diangkat di dalam cerkak)
2.   Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik diajak mengamati masalah yang berkaitan dengan cerkak.
3.   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menemukan konsep dalam cerkak.



B.  Kegiatan Inti
1.   Fase 1 : Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
a.    Peserta didik membuat kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang
b.    Guru mengarahkan peserta didik membuka cerkak berjudul Gara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa yang terdapat di buku Prigel Basa Jawa halaman 22.
c.    Kelompok peserta didik diberikan Lembar Kerja
d.   Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LK
2.   Fase 2 : Problem Statment (Pernyataan/ identifikasi masalah)
a.    Peserta didik mengekplorasi pengetahuan dan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
b.    Peserta didik merencanakan strategi yang akan dipilih untuk menyelasaikan masalah dengan bertanya pada guru bila menemui kesulitan, dan menalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk memcahkan masalah.
3.   Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan data)
a.    Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mencoba memilih strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan dengan mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan dalam pemecahan masalah yang diberikan.
b.    Peserta didik mengerjakan LK dengan menelaah cerkak berjudul Gara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa yang terdapat di buku Prigel Basa Jawa halaman 22.
4.   Fase 4 : Data processing (Pengolahan data)
a.    Peserta didik menelaah hasil yang didapatkan.
b.    Peserta didik mencoba menyimpulkan hasil pekerjaannya melalui LK yang telah dikerjakan.
5.   Fase 5 : Verification  (Pembuktian)
a.    Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau alternatif penyelesaian dari kelompok lain.
b.    Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.
6.   Fase 6 : Generalization  (Menarik kesimpulan)
a.    Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil analisiskonsep, struktur, kaidah dan pitutur luhuryang terkandung dalam cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa
b.    Konsep yang telah disimpulkan bersama-sama dalam kelas kemudian dikaitkan kembali dengan kehidupan sehari-hari.
c.    Peserta didik bersama dengan guru melakukan generalisasi terhadap pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
d.   Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
e.    Guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh masing-masing peserta didik dalam waktu 10 menit (Tes tertulis).

C.  Kegiatan Penutup
1.   Peserta didik diminta menyimpulkan tentang cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa.
2.   Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai Gara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa
3.   Guru memberikan tugas terstruktur ( PR).
4.   Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk lebih mendalami cerkaksecara umum
5.   Guru memberikan tugas remedial bagi yang belum mencapai KKM dan tugas pengayaan bagi yang telah mencapai KKM.
6.   Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu menginterpretasidan memproduksi sinopsis tekscrita cekak.
10 menit





























70 menit





























































10 menit





Pertemuan
Ke
Langkah – langkah
Alokasi   waktu
Terlaksana
Ya
Tidak
7
A.    Kegiatan Pendahuluan  :
Komunikasi
1.   Mengawali pembelajaran dengan berdoa(Meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa)
2.   Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, misalnya buku peserta didik dan alat tulis.
3.   Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah
4.   Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan yang muncul
5.   Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik atau memberikan scaffolding untuk menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta didik yang memberikan jawaban yang benar.
Apersepsi
1.    Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami sinopsis terutama sinopsis cerkak.
2.    Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik diajak memecahkan masalah yang berkaitan dengan sinopsis dalam cerkak.
3.    Guru memberi motivasi kepada peserta didik secara kontekstual manfaat dan aplikasi dari menginterpretasidan memproduksi sinopsis tekscrita cekak.
4.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menginterpretasidan menulis sinopsis tekscrita cekak. lisan maupun tulisan maupun tulisan.

B.     Kegiatan Inti
1.   Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah
a.    Guru mengajukan permasalahan dengan bantuan IT (power point).(CerkakMung saukara)
b.    Guru meminta peserta didik mengamati (membaca) dan memahami masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.
c.    Jika ada peserta didik yang mengalami masalah, guru mempersilakan peserta didik lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal.
d.   Guru meminta peserta didik menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri.
2.   Fase 2 : Menanya Mengorganisaikan peserta didik
a.    Guru meminta peserta didik membentuk kelompok heterogen (dari sisi kemampuan, gender, maupun agama) sesuai pembagian kelompok  yang telah direncanakan oleh guru.
b.    Guru membagikan Lembar Kegiatan peserta didik (LK) yang berisikan masalah dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta didik berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.
c.    Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami peserta didik, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
d.   Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami peserta didik secara individu, kelompok, atau klasikal.
e.    Mendorong peserta didik agar bekerja sama dalam kelompok.
3.   Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
a.   Dengan media yang disediakan, guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan masalah yaitu menginterpretasi dan memproduksi sinopsis tekscrita cekakMung saukara.
b.  Guru meminta peserta didik berdiskusi untuk menginterpretasi dan memproduksi sinopsis tekscrita cekakMung saukara
4.   Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a.   Guru meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
b.  Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan.
c.   Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) laporan di depan kelas.
5.   Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
a.   Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu kelompok yang mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
b.  Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik.
c.   Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
d.  Guru melibatkan peserta didik mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari peserta didik yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan peserta didik sudah benar.
e.   Selanjutnya, dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik menyatakan sinopsis tekscrita cekakMung saukara
f.   Dengan memperhatikan penyelesaian dari masalah, Guru mengarahkan peserta didik untuk dapat menemukan sinopsis tekscrita cekakMung saukara
g.  Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.

C.    Kegiatan Penutup
1.   Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan tentang sinopsis tekscrita cekakMung saukara
2.   Guru memberikan tugas terstruktur (PR)
3.   Guru dapat melakukan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan. Sebaliknya, guru dapat memberikan remidi bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan.
4.   Guru  menyampaikan  manfaat dan  nilai-nilai yang bisa diambil materi tersebut bagi kehidupan 
5.   Informasi rencana pembelajaran yang akan datang yaitu menyunting dan menyajikan sinopsis tekscrita cekaklisanmaupun  tulisan
6.   Menutup pelajaran dengan salam
10 Menit

































70 menit

















































































10 menit





Pertemuan
Ke
Langkah – langkah
Alokasi   waktu
Terlaksana
Ya
Tidak
8
A.    Kegiatan Pendahuluan  :
Komunikasi
1.    Mengawali pembelajaran dengan berdoa(Meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa).
2.    Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3.    Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan mengenai materi sebelumnya dan /atau pekerjaan rumah
4.    Meminta peserta didik untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan yang muncul.
5.    Memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik untuk menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta didik yang memberikan jawaban yang benar.
Apersepsi
1.    Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami menyuntingdan menyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
2.    Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik diajak mengamati berbagai contoh sinopsis cerkak.
3.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu peserta didik mampu menyuntingdan menyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.    Guru menyampaikan  metode yang akan digunakan (Metode Project Based Learning) dalam kegiatan pembelajaran yaitu akan diberikan suatu proyek yang harus diselesaikan secara kelompok melalui diskusi dengan penyelesaian meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian.

B.     Kegiatan Inti
1.    Tahap Perencanaan Proyek
a.    Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 4 orang.
b.    Masing-masing kelompok diberikan Lembar Kerja selanjutnya diarahkan untuk mengamati petunjuk pengerjaan proyek.
c.    Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai rancangan hal-hal yang harus dilakukan dan teknik untuk menyelesaikan proyek, apabila ada yang tidak dimengerti
d.   Peserta didik menetapkan rencana kegiatan sesuai dengan sistematika proyek pada rubrik penilaian
2.    Tahap Pelaksanaan
a.    Peserta didik mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek melalui buku, kamus, internet maupun wawancara.
b.    Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan penyelesaian proyek dan menyajikan data dalam deskripsi.
c.    Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok untuk menyajikan data dalam bentuk deskripsi, guru memperhatikan, memandu dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam diskusi.
d.   Guru meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
e.    Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) laporan di depan kelas.
3.    Tahap Penilaian
a.    Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu kelompok yang mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
b.    Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik.
c.    Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
d.   Guru melibatkan peserta didik mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari peserta didik yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan peserta didik sudah benar.
e.    Selanjutnya, dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan tentang bentuk dan cara penyajian data dalam tabel, diagram/plot
f.     Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok

C.    Kegiatan Penutup
1.   Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai materi yang telah dipelajari hari ini.
2.   Guru memberikan tugas terstruktur ( PR).
3.   Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk lebih mendalami sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.   Guru memberikan tugas remedial bagi yang belum mencapai KKM dan tugas pengayaan bagi yang telah mencapai KKM.
5.   Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu pawarta dan memberikan tugas baca.
10 Menit


































70 menit






















































10 menit















H.    Penilaian Proses dan Hasil Belajar :
Pertemuan 5
1.      Penilaian Proses :
a.    Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b.    Penilaian Proses :
NO
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
a.    Taat dalam menjalankan ajaran agama
b.    Tekun
c.    Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
d.   Bertanggung jawab
e.    Toleran terhadap teman
f.     Kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
g.    Jujur
h.    Cermat dalam menyelesaikan permasalahan
i.      Santun dalam bertindak
j.      Responsif
k.    Proaktif
Pengamatan (Lembar observasi sikap, Lembar Penilaian Diri , lembar penilaian antar teman, Penilaian Jurnal)
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
2
Pengetahuan
a.    Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal uraian tentang memahami dan mengidentifikasi konsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekak lisan maupun tulisan.
b.    Menjelaskan materi pembelajaran tentang memahami dan mengidentifikasi konsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekak lisan maupun tulisan.
Pengamatan, tugas diskusi, dan tes tertulis essay
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
3
Keterampilan
a.      Membuat paparan dan menganalisis tentang memahami dan mengidentifikasi konsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekak lisan maupun tulisan.
Pengamatan (praktik, project dan portofolio)
Pada saat penyelesaian tugas dan diskusi

2.      Hasil Belajar                :
Instrumen Penilaian    : Tes Tertulis

Durjana
Pak Sarmín katón gêtêm-gêtêm, ngrungókaké pawartå, yèn íng wêktu iki akèh wóng kang kélangan, akèh malíng kang pådhå bêropérasi. Sak liyané omah-omah biasa, papan kang kanggo jujugan malíng yå iku kantór-kantór pêmêrintahan. Pak Sarmín katón anyêl amargå sêtêngah tahún kêpungkúr kantóré yå pêrnah disatróni malíng.Sanadyan bapak kêpala íng kantóré ora paríng dukå marang dhèwèké, nangíng Pak Sarmín rumångså isín.
Åpå manèh dhèwèké kudu ngadhêpi pitakóné bapak-bapak såkå kêpulisian, síng sêmuné kåyå nudhúh marang dhèwèké.Pak Sarmín anggóné jågå malêm íng salah sawijiné kantór pêmêrintahan wís sawêtårå suwé, kurang luwíh wís róng pulúh tahun.Mbók mênåwå umuré wís kêtuwan mênåwå ngajókaké dadi pêgawai nêgêri, mulå dhèwèké wís mupús.Jågå malêm kanggoné dhèwèké ora nggolèki lêmbaran rupiah, nangíng ngiras pantês kanggo tirakat, mêlèk wêngi, kanggo sêsiríh.Ora ånå liyå síng diprihatinaké, didongakké sabên dinå yaiku anak lanang siji-sijiné, Parjo. Anak lanang síng didåmå-dåmå, digadhang-gadhang lan digayúh mugå-mugå bisa mikúl dhuwúr mêndhêm jêro marang dhèwèké.
Parjo salah sawijiníng pêmudha kang gagah, dêdêg piadêgé éntúk, lan praupané ya ora pati nguciwani. Mulå ora maido yèn duwé pêpinginan dadi pulisi. Nanging Pak Sarmín sêmpat was-was, sawisé lulús SMA, Parjo wís nyobå ndhaftar dadi pulisi kapíng pindho, nangíng gagal têrús, lan ora mangêrtèni åpå síng nyêbabaké gagalé. Yèn ditakoni jaré kabèh ujiané yå biså nggarap, ujian fisik yå biså, mbók mênåwå nasibé waé sing durúng apík.Róng ndinå iki Pak Sarmín ora doyan mangan, amargå mikír pênjaluké anaké lanang.Anak lanang siji-sijiné ora tau njalúk, njalúk pisan waé dhèwèké ora biså nuruti.Parjo pancèn arang nêmbúng njalúk marang wóng tuwané, wís kulinå såkå cilík, kêpingín klambi waé ora bakal nêmbúng marang wóng tuwané.Nèk ditukókné yå diênggo, nèk ora yå múng mênêng waé. Róng ndinå kêpungkúr Parjo sêmpat ngómóng marang bapaké,
"Pak, pripún nèk kulå pênjênêngan pundhútké mótór, krédit mawón, mêngké kula tak ngojèk, hasilé rak sagêd kanggé ngangsúr..., timbangané kulå nganggúr wóntên ndalêm, sak mênika padós pêdamêlan nggíh angèl?!".
"Jo..., Jo... åpå kowé ki ra ngêrti, dinggo nyukupi butúh sabên dinané waé kangèlan, la kók dinggo tuku móntór!, kowé kuwi nglindúr pó piyé?"
"Nggíh sampún....".
***
Têlúng sasi wís mlaku, rikålå wêktu ngasar Karmo, adiné lanang Pak Sarmín nyêdhaki lungguhé Pak Sarmín têrús ngómóng kanthi sora lan sêmangat makantar-kantar, "Mas... Mas Sarmín, ati-ati lho Mas... sakiki wis wiwít akèh pêncurian, malíng-malíng wís mêrajaléla manèh, kåyå têlúng sasi kêpungkúr, iki malah tambah nêmên."
"Mo... Mo! Ómóng kók pathing pêcóthót, mêrajaléla ki åpå cobå?"
"Hé... hé..., êmbúh Mas, wóng aku gúr mèlu-mèlu koran kaé kók! Níng tênan lho Mas, soalé síng diarah sakiki kantór-kantór manèh, biasané njikúk kónmutér, síng di jikúk åpå ya... anu, nèk
ora salah jênêngé cé... pé... u."
"Mbók nèk ra mudhêng ki takón sík, dadi nèk ómóng ora ngisin-isini, kónmutêr ki bèn mumêt på?! Síng bênêr ki kómputêr....., cah nèk ra tau mangan sêkolahan yå kåyå kowé kuwi...."
Ngrungókké sindhirané kakangé, Karmo gúr njêgègès, malah têrús nêrangaké nganggo bahasa Indonésia.
"Coba bayangkan dalam satu bulan saja di sêkitar kita ini sudah têrjadi lima kali pêncurian dan anèhnya sêpêrti di jadwal. Hari ini sêbêlah barat, dua hari kêmudian timúr, têrús sêlatan, utara... wah uédan tênan. Apa polisi tidak bêrtindak yå Mas?! Wah..... sungguh têrlalu!" Karmo nirókaké gayané salah sawijiné pêran ing sinêtrón Êntóng.
"Iyå, aku ngêrti, têrús aku kón ngåpå?" sêmauré Pak Sarmín.
"Lho.... Sampéyan niku pripún tho Mas, lha wóng kêmarin kan kantóré Mas Sarmín baru dapat kiriman lima sèt kómputêr lêngkap, pasti mêréka sudah tahu. Saya yakin lima ratús pêrsèn kalau sêbêntar lagi pasti mênjadi TO-nya para pêncuri itu!".
"Kowé kuwi ómóngan nyêlót ra nggênah, lé mu sinau bahasa Indonésia ki nèngêndi to Mo, wóng yakin kók limangatús pêrsèn, éh.... Mo, TO kuwi åpå tó?"
"Wah Mas Sarmín ki kurang gaúl tênan, TO itu singkatan dari Targèt Opêrasi!! you know?!... yå opêrasinya pårå pêncuri itu," Sarmo njawab karo nyêngèngès.
"O... alah Mo... Mo, mbók nyêbút. Lha wóng kowé kuwi gúr lulusan kathók cêndhak waé kók kêmaki!"
Durúng suwé anggóné pådå rêmbugan, Parjo katón nyêdhaki bapaké karo nggawa bungkusan.
"Pún dangu, Lík? Niki kula tumbaské gorèngan, mumpúng taksíh angêt. Niki Pak kula tumbaské sês, rêmêné bapak!" Parjo ngulúngaké rókók marang bapaké. Karmo njawab pitakóné ponakané térús nyaút témpé gorèng lan lómbók rawít.
"Wah kowé kalêbu wóng síng untúng, Mas! Anak múng siji, gèk ngêrti marang wóngtuwå. Lha aku iki anak papat, jan blas ora ånå síng ngêrti siji-sijia. Åpå manèh nukókké rókók, isané ya nyêlêri rókóké bapaké! Parjo ki sakiki kêrja nènggêndi ta, Mas?"
"Ora kêrjå åpå-åpå, nèk tak takóni jaré yå múng bísnís kêmbang karo kancané, kuwi lho... síng jênêngé Jêmani karo Gêlómbang Cinta åpå piyé? Aku ra pati mudhêng."
***
Wiwít soré råså atiné Pak Sarmín ora kêpénak, tansah was-was ora ånå jalarané. Biså ugå yå amarga pêngarúh ngimpiné dhèk wingi bêngi. Ngimpi síng kanggoné wóng-wóng jaman ndhisik ånå sasmita síng ora bêcík. Miturút piwulang Jåwå, ngimpiné ånå pérangan wêngi kang diarani puspåtajêm, miturút pårå pinisêpúh biyasané bakal numusi. Pak Sarmín ngimpi yèn untu nduwúr pathal siji.
"Pak..., mbók rasah digagas, lha wóng ngimpi kuwi kêmbangé wóng turu...," ngono sêmauré bojoné rikålå dicêritani ngimpiné. Udåkårå jam wolu bêngi, Pak Sarmín mangkat mênyang kantór nindakaké pakaryané jågå malêm.
Kirå-kirå jam sêtêngah siji bêngi Pak Sarmín wêrúh klébaté wóng loro kang nuju marang ruang kómputêr, sajaké nyubriyani, têrús dhèwèké ndhêdhêpi. Nyumurupi ruang kómputêr kasíl dibukak, Pak Sarmín katón gêmêtêr, sikilé kåyå dipaku nèng njogan. Pak Sarmín gumún, malíng saiki pancèn pintêr-pintêr tênan, lha wóng ruangan ånå kunciné kók biså dibukak kanthi gampang. Diwanèk-wanèkké, Pak Sarmín nyaút kayu póthólan sikíl kursi, nyêdhaki wóng loro kang mbukak ruang kómputêr, émané praupané wóng loro mau ora katon, amargo ditutupi nganggo topèng. Sawisé cêdhak, Pak Sarmín nggêtak sak rosané, dadi kagèté wóng sakklórón mau.
"Arêp dhå ngåpå kuwi???"
Krungu suarané Pak Sarmín, pawóngan síng isíh ånå njåbå kagèt têrús mlayu sipat kupíng. Luwih kagèt pawóngan síng isíh ånå njêro, rikåla mlayu mêtu dhadhané diantêm nganggo kayu sikíl kursi, "blukk!!!" tanpa sambat sak nalikå klêngêr, lan njêbabah ånå têras. Nyumurupi síng digêbúg ambrúk, Pak Sarmín tambah gêmêtêr, katón ngós-ngósan, têrús ndhéprók ånå cêdhakké pawóngan mau. Sakwisé gêmêtêré rådå mêndha, topèngé pawongan mau dibukak.
"Lho... kók kowé, Parjo!"
Pak Sarmín sémapút.

Wangsulana pitakon ing ngisor iki!
1.         Apa tema cerkak mau?
2.         Sapa wae paraga kang ana ing cerkak kuwi?
3.         Kepriye watak paragane?
4.         Kepriye alure?
5.         Nang endi wae latar crita ing cerkak mau?
6.         Kepriye sudut pandang cerkak mau?
7.         Pitutur apa kang ana wing cerkak sing mbok semak mau?
8.         Gawea ringkesan cerkak sing kok semak mau!

Kunci Jawaban
1.         Sosial
2.         Pak Sarmin, Parjo lan Lek Karmo
3.         Pak Sarmin :Tanggung Jawab
Parjo         : Meneng,
Lek Karmo           : Apikan, rada kemaki
4.         Alur maju
5.         Nang omahe Pak Sarmin, nang kantor
6.         Sudut pandang pawongan katelu sarwa weruh
7.         Dadi wong tuwa kudu perhatian marang anake
8.         Pak Sarmin kuwi salah sawijining penjaga malam ing kantor pemerintahan. Dheweke prihatin amarga ing dina-dina iki akeh maling. Ing salah sawijining wengi dheweke weruh yen ana maling ing kantor sing dijaga. Salah sawijing maling mau kasil di gebug nganggo sikile kursi. Ora kanyana-nyana maling sng degebug kuwi jebul Parjo, anakke dhewe.

Pedoman Penskoran :
1.   Soal no 1 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
2.   Soal no 2 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
3.   Soal no 3 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor  31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
4.   Soal no 4 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
5.   Soal no 5 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
6.   Soal no 6 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
7.   Soal no 7 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
8.   Soal no 8 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna              skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar               skor     1-15
c.    Terjawab dengan benar sebagian           skor     16-30
d.   Jawaban benar kurang sempurna           skor     31-40
e.    Jawaban sempurna                                 skor     41-50
Nilai akhir : merupakan penjumlahan perolehan nilai pada semua nomor soal dibagi empat
Pertemuan 6
1.    Penilaian Proses :
a.    Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b.    Penilaian Proses :
NO
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
a.      Taat dalam menjalankan ajaran agama
b.      Tekun
c.      Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
d.     Bertanggung jawab
e.      Toleran terhadap teman
f.       Kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
g.      Jujur
h.      Cermat dalam menyelesaikan permasalahan
i.        Santun dalam bertindak
j.        Responsif
k.      Proaktif
Pengamatan (Lembar observasi sikap, Lembar Penilaian Diri , lembar penilaian antar teman, Penilaian Jurnal)
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
2
Pengetahuan
a.    Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal uraian tentang menelaah dan mengevaluasi konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekak lisan maupun tulisan.
b.    Menjelaskan materi pembelajaran tentang menelaah dan mengevaluasi konsep, struktur, kaidah dan pitutur luhur teks crita cekak lisan maupun tulisan.
Pengamatan, tugas diskusi, dan tes tertulis essay
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
3
Keterampilan
a.      Membuat paparan dan menganalisis tentang menelaah dan mengevaluasi konsep, struktur, kaidah  danpitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan.
Pengamatan (praktik, project dan portofolio)
Pada saat penyelesaian tugas dan diskusi

2.      Hasil Belajar                :
Instrumen Penilaian    : Tes Tertulis

Susuh Manuk
Ana susuh manuk ing sandhuwure wit Sana. Wis sawetara dina iki katan babone manuk nggawa pakan kanggo anak-anake. Satemene Parta, Wanta, lan Trimakno lagi bae mangerteni anane susuh mau. Nanging bocah-bocah mau padha ngarang crita yen meruhi paling dhisik anggone manuk Thilang mau nusuh ing Sana.
“Wis suwe aku ngerti nalika lagi gawe susuh,” kandhane Wanta.
“Aku ya wis suwe,” imbale Parta.
“Aku ya wis suwe,” Trimakno ora gelem kalah.
“Kang paling dhisik mesthi aku!”
“Ora mungkin aku kang dhisik dhewe!”
“Pokoke aku…!”
“Aku ngerti nalika manuk mau golek susuh saka kebone Kang Mardi,” Wanta nyakinake kanca-kancane.
“Bener, aku ngerti sesasi ndhisik,” ujare Parta luwih nyakinake.
“Aku wiwit rong sasi kepungkur.”
“Yen kowe wis telung sasi kepungkur, ateges anake wis padha gedhe lan bisa mabur adoh. Ateges susuh mau wis ditinggal,” clathune Wanta sajak menang.
“Pokoke aku kang paling nduweni hak marang anak-anak manuk mau,” ujare Parta.
“Ora bisa, kudune kang duweni aku!” Wanta ora gelem kalah.
“Aku!”
“Aku!”
“Aku!”
Bocah telu ora ana kang gelem ngalah. Kabeh rumangsa paling nduweni hak anak-anak manuk Thilang iku. Meh bae dadi tukaran. Tujune Wanta bisa nyegah kanca-kancane amrih ora ana kang mara tangan.
“Wis, wis, aja regejegan terus. Mbok digawe bedhamen bae!” Wanta ngajak kanca-kancane.
“Maksude?”
“Ngene, biasane manuk Thilang kuwi anake telu. Mbok dibagi siji-siji bae.”
“Wah, ide kang apik. Aku setuju. Ning piye yen anake mung loro utawa siji?” Trimakno miterang.
“Yen ngana sapa kang gelem menek, ya kuwi kang ngehaki manawa anake mung siji” usule Parta.
“Bener, aku setuju usulmu,” ujare Trimakno.
“Yen anake loro?” Wanta takon maneh.
….
Bocah-bocah mau wis gawe pasetujon. Parta wiwit menek wit sana kang dhuwure watara rolasan meter kuwi. Sawetara iku Wanta lan Trimakno rumangsa menang. Awit dheweke wis mesthekake yen anak Thilang kuwi cacahe ana telu. Dadine ora susah kangelan nanging wis entuk bagen. Nanging rasa seneng mau owah dadi sumelang. Awit bocah loro mau ngerti manawa Parta arep tekan dhuwur.
Nalika iku Parta wis meh bisa ngranggeh susuhing manuk. Katan pating bleber babone manuk aweh tandha manawa ana bebaya tumrap anak-anake. Sanalika anak-anak Thilang mabur pating bleber menyang wit Trembesi kang luwih dhuwur. Parta mung bisa mlongo. Kanthi rasa cuwa dheweke bakal mudhun. Sikile rasane kaya-kaya dilolosi balunge. Sakujur awak krasa gemeteren. Kanthi ngrangkul wit sana Parta nangis gero-gero. Mangerteni kancane ora bisa mudhun, Wanta lan Trimakno bingung. Arep nulungi nanging kepriye carane? Bocah loro mau mung bisa nangis kaya Parta. Krungu ana bocah pating jlerit, Kang Mardi mara. Kang Mardi lagi nggarap tegale kang ora adoh saka kana.
“Ana apa kok pada nangis?”
“Ka,,,ka,,,kae Kang, Par, Par, Par, Par,,,ta,,,” jawabe Wanta karo nuding wit sana papane Parta ngrangkul kenceng kanthi banget kaweden.
“Wis kana njiliha andha Pak Wangsa!” prentahe Kang Mardi menyang Wanta lan Trimakno. Kang dikongkon enggal-enggal ngleksanakake. Ora let suwe Parta kasi ditulungi kanthi slamet. Ora lali ngaturake panuwun marang Kang Mardi.
“Mangkane bocah-bocah,, aja padha gawe apa kang wis ana ing alam iki dadi owah.  Kaya manuk iku wis duwe susuh ing kana ya ben aja di otak-atik. Ben padha urip tentrem. Aja dijupuk aja dirusak! Malah kudu dijaga ben tetep asri alam iki,” pituture Kang Mardi.
“Nggeh Kang nyuwun ngapura, ra maning-maning rebutan susuh manuk malah gawe manuke mabur lunga saka susuhe,” wangsulane bocah telu iku.
Parta, Trimakno lan Wanta banjur balik omah lan ora pan maneh-maneh jupuk susuh manuk maneh.
#cuthel#

Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkak ”Susuh Manuh”
1.    Sebutna paraga ing sajroning cerkak ”Susuh Manuk”!
2.    Apa kang ditindakake dening bocah-bocah nalika ngeti yen ing wit Sana ana susuh manuk?
3.    Miturut panemu bergadamu, kepriye watake bocah telu kae?
4.    Sebutna babagan kang becik magepokan karo isi cerkak ”Susuh Manuk”!

Kunci Jawaban
1.     Parta, Wanta, Trimaknolan Kang Mardi
2.     Ngaku-ngaku yen dheweke sing pisanan weruh susuh manuk kuwi
3.     Watake bocah telu mau padha srakah, amarga padha ngaku-ngaku yen dheweke sing pisanan  weruh susuh manuk ing wit sana.
4.     Bocah telu kae kompak anggone jupuk susuh manuk
Kang Mardi gelem nulungi parto kang ora isa mudhun saka wit



Pedoman Penskoran :
1.   Soal no 1 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.       Tidak terjawab/salah sempurna                     skor     0
b.      Sebagian kecil terjawab benar                       skor     1-10
c.       Terjawab dengan benar sebagian                  skor     11-15
d.      Jawaban benar kurang sempurna                  skor    16-20
e.       Jawaban sempurna                                        skor     21-25
2.   Soal no 2 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.         Tidak terjawab/salah sempurna                     skor     0
b.        Sebagian kecil terjawab benar                       skor     1-10
c.         Terjawab dengan benar sebagian                  skor     11-15
d.        Jawaban benar kurang sempurna                  skor    16-20
e.         Jawaban sempurna                                        skor     21-25
3.   Soal no 3 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.         Tidak terjawab/salah sempurna                     skor     0
b.        Sebagian kecil terjawab benar                       skor     1-10
c.         Terjawab dengan benar sebagian                  skor     11-15
d.        Jawaban benar kurang sempurna                  skor    16-20
e.         Jawaban sempurna                                        skor     21-25
4.   Soal no 4 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.         Tidak terjawab/salah sempurna                     skor     0
b.        Sebagian kecil terjawab benar                       skor     1-10
c.         Terjawab dengan benar sebagian                  skor     11-15
d.        Jawaban benar kurang sempurna                  skor    16-20
e.         Jawaban sempurna                                        skor     21-25
Nilai akhir : merupakan penjumlahan perolehan nilai pada semua nomor soal

Pertemuan 7
1.    Penilaian Proses :
a.    Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b.    Penilaian Proses :
NO
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
a.      Taat dalam menjalankan ajaran agama
b.      Tekun
c.      Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
d.     Bertanggung jawab
e.      Toleran terhadap teman
f.       Kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
g.      Jujur
h.      Cermat dalam menyelesaikan permasalahan
i.        Santun dalam bertindak
j.        Responsif
k.      Proaktif
Pengamatan (Lembar observasi sikap, Lembar Penilaian Diri , lembar penilaian antar teman, Penilaian Jurnal)
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
2
Pengetahuan
a.    Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal uraian tentang menginterpretasi dan menulis teks crita cekak lisan maupun tulisan.
b.    Menjelaskan materi pembelajaran tentang menginterpretasi dan menulis teks crita cekak lisan maupun tulisan.
Pengamatan, tugas diskusi, dan tes tertulis essay
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
3
Keterampilan
a.      Membuat paparan tentangmenginterpretasi dan menulis sinopsis teks crita cekaklisan maupun tulisan.
Pengamatan (praktik, project dan portofolio)
Pada saat penyelesaian tugas dan diskusi

2.      Hasil Belajar                :
Instrumen Penilaian    : Tes Tertulis

Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkak ”Mung saukara”
1.      Coba gawea synopsis saka cerkak Mung Saukara”!
Kunci Jawaban
1.         Kawicaksanaan guru

Pedoman Penskoran :
1.    Soal no 1 nilai diberikan dengan penjabaran setiap sebagai berikut :
a.    Tidak terjawab/salah sempurna                       skor     0
b.    Sebagian kecil terjawab benar                         skor     1-40
c.    Terjawab dengan benar sebagian                    skor     41-80
d.   Jawaban benar kurang sempurna                     skor    81-99
e.    Jawaban sempurna                                          skor     100
Nilai akhir : merupakan penjumlahan perolehan nilai pada semua nomor soal
Pertemuan 8
1.    Penilaian Proses :
a.    Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
b.    Penilaian Proses :
NO
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
a.      Taat dalam menjalankan ajaran agama
b.      Tekun
c.      Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
d.     Bertanggung jawab
e.      Toleran terhadap teman
f.       Kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
g.      Jujur
h.      Cermat dalam menyelesaikan permasalahan
i.        Santun dalam bertindak
j.        Responsif
k.      Proaktif

Pengamatan (Lembar observasi sikap, Lembar Penilaian Diri , lembar penilaian antar teman, Penilaian Jurnal)
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
2
Pengetahuan
c.    Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal uraian tentang menyunting dan menyajikan sinopsis teks crita cekak lisan maupun tulisan.
d.   Menjelaskan materi pembelajaran tentang menyunting dan menyajikan sinopsis teks crita cekak lisan maupun tulisan.
Pengamatan, tugas diskusi, dan tes tertulis essay
Selama proses Pembelajaran dan saat diskusi
3
Keterampilan
a.      Membuat paparan dan menganalisis tentangmenyunting dan menyajikan sinopsis teks crita cekaklisan maupun tulisan.
Pengamatan (praktik, project dan portofolio)
Pada saat penyelesaian tugas dan diskusi

2.      Hasil Belajar                :
Instrumen Penilaian    : Tes Tertulis
Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkakBeras Jatah
1.      Wacanen cerkak ing soal uji kompetensi 3.2, trus coba gawea synopsis saka cerkak “Beras Jatah”!
Kunci Jawaban
1.      Kawicaksanaan guru

Pedoman Penskoran :
No
Aspek yang dinilai
0-25
1.
Penentuan diksi dalam menulis dan menyajikan synopsis teks cerkak

2.
Langkah-langkah pengerjaan dalam menulis synopsis teks cerkak

3.
Proses penyelesaiandalam menulis synopsis teks cerkak

4.
Proses penyelesaiandalam menyajikan synopsis teks cerkak




....................................... 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                       Guru Mapel Bahasa Jawa






..........................................                                                    ........................................




RANCANGAN PENILAIAN PRAKTIK/ KINERJA

Satuan Pendidikan : SMK 
Mata Pelajaran       : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester      : X Semua Kompetensi Keahlian/1
Kompetensi dasar  :3.2   Menelaah  teks  crita cekak.
4.2    Menulis dan menyajikan  sinopsis teks crita cekak yang  dibacanya
Indikator                 :  3.2.1 Peserta didik mampu memahami konsep, struktur, kaidah  dan
pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.2 Peserta didik mampu mengidentifikasikonsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.3 Peserta didik mampu menelaah konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.4 Peserta didik mampu mengevaluasi konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
4.2.1 Peserta didik mampu menginterpretasisinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.2        Peserta didik mampu menulissinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4.2.3   Peserta didik mampu menyuntingsinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.4   Peserta didik mampumenyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan

Materi                      :  Pengertian cerkak
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerkak
Teks crita cekak

Penilaian Praktik dilakukan dengan melihat hasil diskusi peserta didik selama pembelajaran secara Individu/ Kelompok

Rubrik Penilaian Praktik
Kriteria
Skor
Jawaban menunjukkan pengetahuan bahasa jawa mendasar yang berhubungan dengan tugas ini.

Ciri-ciri:
·      Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima

4
Jawaban menunjukkan pengetahuan bahasa jawa mendasar yang berhubungandengan tugas ini.

Ciri-ciri:
·      Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima, atau
·      Salah satu bagian  atau kedua-duanya dijawab salah, Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima, atau
·      Sebagian  dijawab benar, tetapi bagian sebagian salah atau tidak dijawab tetapi metode yang digunakan sesuai.

3
Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan bahasa jawa yang berhubungan dengan masalah ini.

Ciri-ciri:
·      Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan tetapi satu pertanyaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar

2
Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan bahasa jawa yang berhubungan dengan masalah ini.

Ciri-ciri:
·      Semua jawaban salah, atau
·      Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui prosedur yang benar.

1
Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
0

Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang dikerjakan siswa. Skor yang diperoleh masih harus diubah ke dalam skala angka yang ditetapkan. (Misal dalam bentuk 0 – 100).
Kriteria
Skor Perolehan
Bobot
Nilai
0
1
2
3
4
Pendekatan pemecahan masalah
·     Sistematika pemecahan masalah
·     Bentuk penyelesaian masalah





X
X

4

16
16

Ketepatan Perhitungan
·     Ketepatan pengunaan rumus (konsep barisan aritmatika)
·     Kebenaran hasil yang diperoleh





X

X
4

16

16
Gambar
·     Ketepatan gambar sebagai interpretasi masalah
·     Kesesuaian gambar dalam pemecahan masalah
·     Kerapian dan penyajian





X

X

X
2

8

8

8
Penjelasan
·     Kejelasan uraian jawaban
·     Pemahaman terhadap aspek hubungan






X
X
1,5

6
6
Nilai yang diperoleh

100

RANCANGAN PENILAIAN PROYEK

Satuan Pendidikan : SMK 
Mata Pelajaran       : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester      : X Semua Kompetensi Keahlian/1
Kompetensi dasar  :4.2 Menulis dan menyajikan  sinopsis teks crita cekak yang  dibacanya
Indikator                 : 4.2.1 Peserta didik mampu menginterpretasi sinopsis tekscrita cekak
lisan maupun  tulisan
4.2.2        Peserta didik mampu menulissinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4.2.3   Peserta didik mampu menyuntingsinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.4   Peserta didik mampumenyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
Materi                      :  Teks cerkak ”Mung saukara”
Tugas Proyek :

1.      Coba gawea synopsis saka cerkak Mung Saukara”!


Rubrik Penilaian Proyek
No
Aspek yang dinilai
 Rubrik
1.
Rasa ingin tahu
·         menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam dalam kegiatan kelompok
·         menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
·         tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
2.
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan eksplorasi
·         mengamati hasil eksplorasi sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan eksplorasi
·         mengamati hasil eksplorasi sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan eksplorasi
·         mengamati hasil percobaan tidak sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan eksplorasi
3.
Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok
·         tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
·         berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
·         tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
4.
Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
·         aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
·         aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
·         aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain


Rubrik untuk menilai hasil kerja/karya siswa:
No
Kriteria
Tingkat Kualitas
0-25
0-25
0-25
0-25
1.
Penentuan diksi dalam menulis dan menyajikan synopsis teks cerkak
Penentuan diksi dibuat dengan cara menjiplak diksi yang sudah ada dalam cerkak
Penentuan diksi dibuat dengan cara meniru diksi yang sudah ada
Penentuan diksi dibuat dengan cara memodifikasi diksi yang sudah ada
Penentuan diksi dengan cara mandiri
2.
Langkah-langkah pengerjaan dalam menulis synopsis teks cerkak
Langkah-langkah pengerjaan dalam menulis synopsis teks cerkak dilakukan dengan cara menjipak contoh synopsis yang telah diberikan
Langkah-langkah pengerjaan dalam menulis synopsis teks cerkakdilakukan dengan cara meniru contoh synopsis yang telah diberikan
Langkah-langkah pengerjaan dalam menulis synopsis teks cerkakdilakukan dengan cara memodifikasi contoh synopsis yang telah diberikan
Langkah-langkah pengerjaan dalam menulis synopsis teks cerkakdilakukan dengan mandiri
3.
Proses penyelesaiandalam menulis synopsis teks cerkak
Pengerjaan dilakukan dengan bantuan teman
Pengerjaan dilakukan dengan bantuan teman dan guru
Pengerjaan dilakukan secara mandiri
Pengerjaan dilakukan secara mandiri dengan urutan langkah yang tepat
4.
Proses penyelesaiandalam menyajikan synopsis teks cerkak
Pengerjaan dilakukan dengan bantuan teman
Pengerjaan dilakukan dengan bantuan teman dan guru
Pengerjaan dilakukan secara mandiri
Pengerjaan dilakukan secara mandiri dengan urutan langkah yang tepat
Kriteria Penilaian
                       



PENILAIAN PENUGASAN


Satuan Pendidikan : SMK BINA NUSANTARA Mranggen
Mata Pelajaran       : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester      : X Semua Kompetensi Keahlian/1
Kompetensi dasar  :3.2   Menelaah  teks  crita cekak.
4.3    Menulis dan menyajikan  sinopsis teks crita cekak yang  dibacanya
Indikator                 :  3.2.1 Peserta didik mampu memahami konsep, struktur, kaidah  dan
pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.2 Peserta didik mampu mengidentifikasikonsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.3 Peserta didik mampu menelaah konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
3.2.4 Peserta didik mampu mengevaluasi konsep, struktur, kaidah  dan pitutur luhur teks crita cekaklisan maupun tulisan
4.2.1 Peserta didik mampu menginterpretasisinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.2   Peserta didik mampu menulissinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan sesuai dengan unggah-ungguh bahasa jawa.
4.2.3   Peserta didik mampu menyuntingsinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
4.2.4   Peserta didik mampumenyajikan sinopsis tekscrita cekaklisan maupun  tulisan
Materi                      :  Pengertian cerkak
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerkak
Teks crita cekak
Tugas

Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkak ”Susuh Manuh”
1.    Sebutna paraga ing sajroning cerkak ”Susuh Manuk”!
2.    Apa kang ditindakake dening bocah-bocah nalika ngeti yen ing wit Sana ana susuh manuk?
3.    Miturut panemu bergadamu, kepriye watake bocah telu kae?
4.    Sebutna babagan kang becik magepokan karo isi cerkak ”Susuh Manuk”!






 









Rubrik Penilaian
Kriteria
Skor
·       Produk (hasil kerja) sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa
·       Kerja kreatif
·       Produk (hasil kerja) asli
·       Diselesaikan tepat waktu
·       Kerapian sangat baik
4
·       Produk (hasil kerja) sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa
·       Kerja kurang kreatif
·       Produk (hasil kerja) asli
·       Diselesaikan tidak tepat waktu
·       Kerapian cukup baik
3
·       Produk (hasil kerja) kurang sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa
·       Kerja tidak kreatif
·       Produk (hasil kerja) asli
·       Diselesaikan tidak tepat waktu
·       kerapian kurang baik
2
·       Produk (hasil kerja) sesuai dengan konsep dan prinsip bahasa jawa
·       Kerja tidak kreatif
·       Produk (hasil kerja) tidak asli
·       Diselesaikan tidak tepat waktu
·       Kerapian tidak baik
·       Tidak ada laporan hasil kerja yang dapat disajikan di depan kelas
1
Tidak melakukan tugas produk
0

Rubrik Tugas

No.
Kriteria
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Kesesuaiandengan konsep dan prinsip matematika








2
Kreativitaas








3
Keaslian produk








4
Ketepatan waktu








5
Kerapian












RANCANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Sekolah                       : SMK BINA NUSANTARA Mranggen
Mata Pelajaran            : Bahasa Jawa
Kelas/ Semester           : X/1
Kompetensi Dasar      : 3.2Menelaah  tekscrita cekak
 4.2 Menulis dan menyajikan  sinopsis  teks crita cekak yang  dibacanya
Materi                          : Teks Cerkak
Tugas                          :

Buatlah portofolio hasil karya dalam satu topik yaitu Cerkak
Karya yang dapat dijadikan Portofolio adalah:
1.    Hasil Tes Tertulis
2.    Hasil Penugasan Remidial/Pengayaan
3.    Hasil Kerja LKS
4.    Hasil Kerja Penugasan
5.    Laporan Tugas Proyek
6.    Laporan Penilaian Diri
7.    Laporan Penilaian antar Teman
8.    Jurnal
 














Daftar Dokumen Portofolio:
No
Kegiatan
Tanggal penyelesaian
Judul Karya
Catatan Guru
 (Umpan balik)
Skor
1.
Menelaah  teks  crita cekak
….


2.
Menulis dan menyajikan  sinopsis  teks crita cekak yang  dibacanya




3.





dst






Rubrik Penilaian
Kriteria
Skor
·       Produk (hasil kerja) sangat sesuai dengan  rencana pembelajaran topik teks  crita cekak
·       Kerja kreatif
·       Produk (hasil kerja) asli
·       Diselesaikan tepat waktu
·       Kerapian sangat baik
4
·       Produk (hasil kerja) sesuai dengan rencana pembelajaran topik teks crita cekak
·       Kerja kurang kreatif
·       Produk (hasil kerja) asli
·       Diselesaikan tidak tepat waktu
·       Kerapian cukup baik
3
·       Produk (hasil kerja) kurang sesuai dengan rencana pembelajaran topik teks  crita cekak
·       Kerja tidak kreatif
·       Produk (hasil kerja) asli
·       Diselesaikan tidak tepat waktu
·       kerapian kurang baik
2
·       Produk (hasil kerja) tidak sesuai dengan rencana pembelajaran topik teks  crita cekak
·       Kerja tidak kreatif
·       Produk (hasil kerja) tidak asli
·       Diselesaikan tidak tepat waktu
·       Kerapian tidak baik
·       Tidak ada laporan hasil kerja yang dapat disajikan di depan kelas
1
Tidak memiliki dokumen hasil kerja
0




Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 3.2.1
CRITA CEKAK

Kelompok      :  ..............................................................
Anggota          :  1. ......................................................... (     )  (Ketua)
                           2. .......................................................... (     ) (Sekretaris)
                           3. .......................................................... (     )
                           4. .......................................................... (     )
                           5. .......................................................... (     )
Hari, tanggal  :  ........................................­......................
Kelas/Prodi    :  ..............................................................
Wacanen Cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh kang ana ing bukupaket kaca 17, trus wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki!
1.        Apa temanecerkakSing Nandur Bakal Ngundhuh?
2.        Sapa wae paraga kang ana ing cerkakSing Nandur Bakal Ngundhuh kuwi?
3.        Kepriye watak paragane?
4.        Kepriye alure?
5.        Nang endi wae latar crita ing cerkakSing Nandur Bakal Ngundhuh mau?
6.        Kepriye sudut pandang cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh mau?
7.        Pitutur apa kang ana wing cerkakSing Nandur Bakal Ngundhuh sing mbok semak mau?
8.        Gawea ringkesan cerkak sing kok semak mau!





Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 3.2.2
CRITA CEKAK

Kelompok      :  ..............................................................
Anggota          :  1. ......................................................... (     )  (Ketua)
                           2. .......................................................... (     ) (Sekretaris)
                           3. .......................................................... (     )
                           4. .......................................................... (     )
                           5. .......................................................... (     )
Hari, tanggal  :  ........................................­......................
Kelas/Prodi    :  ..............................................................
Wacanen Cerkak Gara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwakang ana ing bukupaket kaca 22, trus wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki!
1.      Apa tema cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa mau?
2.      Sapa wae paraga kang ana ing cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa kuwi?
3.      Kepriye watak paragane?
4.      Kepriye alure?
5.      Nang endi wae latar crita ing cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa mau?
6.      Kepriye sudut pandang cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa mau?
7.     Pitutur apa kang ana wing cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa sing mbok semak mau?
8.      Gawea ringkesan cerkakGara-Gara Ora Nggugu Wong Tuwa sing kok semak mau!




Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 4.2.1
SINOPSIS CRITA CEKAK

Kelompok      :  ..............................................................
Anggota          :  1. ..........................................................(     )  (Ketua)
                           2. .......................................................... (     )  (Sekretaris)
                           3. .......................................................... (     )
                           4. .......................................................... (     )
                           5. .......................................................... (     )
Hari, tanggal  :  ........................................­......................
Kelas/Prodi    :  ..............................................................
Semaken cerkak “Mung Saukara” ing ngisor iki, banjur wangsulana pitakon ing ngisor iki!
1.      Coba gawea synopsis saka cerkak Mung Saukara”!





MUNG SAUKARA
                                                   
Udan dina iki ndadekke kahanan krasa adem, tetekan banyu  kang terus ndilat gendheng halte saka langit kaya srengenge kang terus menehake padhang panerangane marang kabeh makhluk kang mbutuhake penerangane, ngancani Bowo kang ngenteni padhange langit. Wis arep sajam olehe Bowo ngenteni terange udan, nanging udane ora malah leren, udane tambah deres lan kala kala kemrungu bantere suara bledek kang pengin ngendelake kadigdayane.
Kahanan ana ing halte kang mulane adem njekut, langsung ilang ora wani ngatonake wujude.rasa atis kang mulane dirasakna Bowo langsung ilang sanalika dheweke ngerti ana bocah wadon kang melu ngiyup ana ing jejere. Bocah iku jenenge Rini, dheweke kanca sa-sekolahan karo Bowo. Deg-degan atine Bowo nalika Rini kang ngrasa ing halte kuwi ora mung dheweke, noleh ning Bowo lan menehake eseme kang luwih manis tinimbang paribasan “eseme pahit madu”. Amarga nganti gugupe, ngerti eseme Rini kang manis kuwi, Bowo malah dadi salah tingkah, dheweke mung bisa meneng wae karo tetep mandengi Rini. Bowo ngrasa yen udan dina iki ora mung nyeblokake banyu kang semana akehe ana jagad iki, nanging ya melu medhunake widadari kang manggong ana langit,
“Subhanallah, ora bakal ana kang bisa ngalahi kadigdayane Gusti Kang Kuasa.”Guneme Bowo ana jero ati.
            Ananginng durung suwe anggone Bowo ngenteni terange udan, moro moro dheweke kaget nalika ana mobil merek Jazz kang mandeg ing ngarep halte. Rini kang mangerteni yen bapake wis teka nalika mapak, langsung nyangking tas karo gage gage mlebu mobil. Mobil kang ditumpaki Rini mlaku banter, nerak derese udan kang durung leren leren.Ndeleng kedadeyan mau, bowo mung mlongo mandengi mobile Rini kang tambah suwe tambah mlaku adoh.Bayangan widadari widadari kang mubeng mubeng ana pikirane Bowo, langsung bubar karepe dhewe. Ora let suwe, udan kang ora ana mandeg-mandege olehe nggebyur jagad iki, sitik saya sitik terang. Ora nganggo pikir pikir meneh, Bowo langsung marani sepedhahe kang di sendekake ana mburi halte. Dalan aspal kang katan ireng, isih  lunyu amarga udan kang rada suwe mau, semana uga atine Bowo, kang isih krasa lunyu amarga ketibaan widadari kang tiba karo tetekang banyu udan mau lan wektu iku, ana ing atine Bowo nyimpen rasa tresna marang Rini, kanca sekolah kang pisanan ketemu nalika ngenteni terange udan.
            Angkasa katan resik, padhang jingglang ora ana mendung senajan mung sak suwir. Maruta kang gawe gegodhongan ana pinggir dalan katon kaya lagi ngawe-ngawe pengin nyeritakake cerita cerita kang wis suwe diempet dhewe, rumasuk marang sakabehing panggonan tanpa pilih kasih, menehi katentreman marang sakabehing makhluk kang isih ngrasa kaget krungu swara bledeg sawise udan mau, nyenggol tanduran suket suketan ana pinggir dalan, sumrambah ana sakabehing panggonan kanthi warata, lan pelangi kang semampir ana langit nambahi endahing kahanan sewise udan.  Kahanan kang endah kuwi ora bisa ngalahi senenge atine Bowo.Apa wae kang kepikiran karo Bowo, langsung dadi katan becik. Dalan aspal kang ora bisa dikandakake lurus, dilewati Bowo karo sumringah. Sawise ban sepeda nglewati pager ngarep kos kosan, Bowo langsung nglakoni apa kang angger dina dilakoni sawise mulih sekolah. Ora lali Bowo jupuk banyu wudhu, sholat nyembah marang Gusti Kang Agung.Edi kanca sakost-kostane Bowo, bingung nalika nyawang kancane kang kawit markirke sepedha nganti bubar mangan tetep masang ekspresi mesem, karo rasa penasaran Edi nyedaki Bowo kang katan sumringah banget.
“ Wo, kowe iki sabenere kesambet setan saka endi ta? ”  takone Edi.
“ Ora setan, Di, widadari, widadari saka halte,” semaure Bowo karo tetep mesam mesem dhewe.
“Pancen kok kowe iki, ing endi-endi cerita widadari iku medun saka kahyangan, lah iki kok lucu, medhun kok teka halte iku nak ora widadari salah gaul ya ora ana.” Edi  jawab karo nggodha Bowo.
“Ora kok, pokoke ana mau, tapi sayange wis lunga, Di, ya wis lah mengko maneh tak kandani.”  Bowo kang isih tetep mesem, ninggal Edi kang isih penasaran karo Bowo.
            Wengine, Bowo kang isih penasaran karo Rini, njajal takon takon karo kanca sakelase Rini kang dikenal dheweke.Wengi iku Bowo nge-sms-i kabeh nomer kang diduweni. Senajan wis mubeng-mubeng olehe Bowo njaluk nomer, nanging Bowo ora ngrasa kesel. Ndilalah ana kancane Bowo kang usil, nomer kang diwenehke Bowo ora nomere Rini, nanging nomere sedot WC kang ditempel ana wit ngarep omah. Bowo bungah banget nalika wis bisa entuk nomere Rini, karo rada rada gugup Bowo nelpon nomer kuwi. Supaya Edi kang lagi delok TV krungu yen Bowo kasil nelpon Rini, hpne Bowo di loadspeaker.
“ hhhhh…hhhhaa..lo?” omonge Bowo karo gugup.
“iya, sedot WC Sumber Barokah, ada yang bisa saya bantu?” jawabe customer service sedot WC.
Edi kang critane arep diiming-imingi Bowo malah guyu kekelen, nganti njungkel saka kursi kang dinggo lungguh. Bowo kang maune masang ekspresi malu-malu kucing, saiki dadi masang ekspresi kucing salah gaul. Rupane Bowo kang mulane putih resik saiki dadi abang kaya godhong katirah.Ngrasa isin, Bowo langsung mateni telepone.
“Aduh, Wo, Bowo, yen dadi jomblo iku ojo kebangeten, aku ngerti yen malem minggu iku ora ana ning tanggalane jomblo, tapi ya aja nganti nggodha sedot WC ngunu ta… hahahahahahah.” Kandhane Edi karo ngguyu kekelen.
“Sapa kang nggodha, ngawur kowe iku, Di, aku iki arep jaluk nomere Rini, lha ana kang menehi kan ya seneng ta, ndilalah ora Rini kang jawab, malah sedot WC. Ora beja tenan iki.”Semaure Bowo karo isih ngempet isin.
Edi kang ngrasa saake karo Bowo njajal menehi solusi, Edi kang kebeneran duwe nomere Rini, langsung mlebu kamar karo jupuk hp.
“Wo, kang mbok maksud iku Rini bocah kelas X.3?yen bener iku ya aku duwe nomere, lha wong Rini kanca ekstrakulikulerku kok.” Takone Edi.
“ Halah, bray,bray, ora gelem kandha aku kawit mau, ngana kan ora usah nyasar ta..”
“Lha kowe ya ora takon aku, ya wis iki nomere, yen bener kowe wani, ajaken ngomong. TAK ENTENI..”
Bowo cepet cepet ngetik nomer kang diwenehi Edi. Ngrasa yen mau wis salah sambung, Bowo malah dadi gugup, keringet kang metu, netes deres saka raine Bowo. Tuuuutt…..tuuutttt………ttuuuuuuuuuuttt……, Bowo isih benget gugupe kanggo jawab balesane Rini.
“Hhhhhhaaaaalllloooooo……..Riiiiinnnniiiiiii”  gemeter anggone Bowo nyapa Rini.
“He-em, halo, iki sapa ya?” jawabe Rini.
“Hhh..aaaa….lll…ooo?”
“Iiyyyyaaaa, iki nomere sapa ya?”
Bowo krungu suarane Rini kang alus lan enak dirungokake, kudu semaput, nanging ana Edi kang nampani Bowo teka mburi. Bowo tetep jajal ngomong senajan ora jelas.
“H….a…l…o..”
“Iya,ana opo ta sebenere…?” 
Tut..tut..tut..tut..tut..tut..tut.., ngrasa yen kang nelpon Rini rada rada ora jelas, telepone Rini langsung ditutup.
            Bowo lega nalika telepone Rini ditutup, senajan Bowo jawab ora jelas, nanging dheweke tetep seneng.Edi ngandani Bowo kang isih guya guyu karo nyekel hp.
“Wo, kabeh kuwi ana wektune dhewe dhewe. Ora apik yen kowe nindakake penggawean kang ura pas wektune. Kayata kowe karo Rini, kenal wae durung, ya ngana kuwi ta, kowe ngomong karo Rini wae durung siap”
“Iya, Di, ana benere kandhamu kuwi”  jawabe Bowo.
“Yen kowe tenan anggonmu tresna karo Rini, lan kowe gelem serius karo Rini, disiapke dhisik teka saiki mateng-mateng, dienggo motivasi Wo, sinaune ditekuni, mengko endinge ya mesti happy.” 
Bowo ngrasa yen kandhane Edi kuwi bisa dienggo tuladha lan dheweke mikir, apa wae yen pas dilakoni ing wektune mesti menthi akeh senenge.
#cuthel#





Nilai
LEMBAR KERJA DISKUSI 4.2.1
SINOPSIS CRITA CEKAK

Kelompok      :  ..............................................................
Anggota          :  1. ..........................................................(     )  (Ketua)
                           2. .......................................................... (     )  (Sekretaris)
                           3. .......................................................... (     )
                           4. .......................................................... (     )
                           5. .......................................................... (     )
Hari, tanggal  :  ........................................­......................
Kelas/Prodi    :  ..............................................................
Semaken cerkakBeras Jatah” ing ngisor iki, lajeng wangsulana pitakon ing ngisor iki!

Beras Jatah
Selamaya, mujudake desa kang kepencil. Adoh lor, adoh kidul, adoh etan, lan adoh kulon. Ing wanci kaya ngene iki, antarane ora ketiga lan ora rendheng, kabeh sarwa mrihatinke. Ora kok merga ora ana warga kang ora nyambut gawe, ananging samubarang kaya-kaya angel.Kalebu beras.Beras minangka ’makanan pokok’ tumprap warga Indonesia, ing wanci iki pancen rada angel ngentakake. Ing Selamaya, senajana panen rendhengan wingi kasil, nanging kanggone para masyarakat Selamaya luwih milih ngedol parine mawi cara tebasan supaya ora susah anggone ngrumat gabah lan uga gampang cekel dhuwite. Ananging yen kahanane wis lumaku kaya mangsa iki, sapa kang arep disalahke? Seneng ngarepe, getun tiba burine.
Lurah Warso, minangka pandhega ing desa Selamaya, rumangsa priatin marang kahanan kang diadhepi dening wargane. Bab iki mau dikandakake nalika kumpulan ing baledhusun, wengi kepungkur.
”Kepriye supaya warga ora patiya kangelan lan bisa kanggo isi lumbung, beras jatah saka pemerintah sasi iki lan sasi ngarep dijaluk sasi iki wae”.Ngendikane Lurah Warso njalari wawan rembug.
”Lha wulan ngajengipun kados pundi, Pak Lurah?Menawi wulan menika panci warga sanget betahaken uwos.Menawi jatah wulan ngajeng dipunpendhet wulan punika ugi, miturut kula kok radi awrat. Panci saged dipunpendhet wulan punika, ananging menawi wulan ngajengipun, warga sami dhahar napa, Pak?”,  Sukiman minangka Ketua RW I mangsuli.
”Kuwi mengko bisa dipikir maneh, Man. Wigatine, warga entuk lan bisa mangan kanggo wektu iki”.
”Menawi Pak Lurah kagungan pamanggih kados mekaten, saenipun kados pundi sumangga mangke miturut pasarujukan ing forum punika mawon.”
Sawetara wektu, saka wawan rembug asile pancen gelem ora gelem, bisa ora bisa, warga pancen butuh beras.Pasarujukan saka forum, beras sasi buri pancen kudu diandumke marang warga sasi iki.
Ing dina anduman beras ....
”Pak Luras, nyuwun sewu.Kedahipun beras kang ditampi 20Kg, nggih?Lha warga kok namung angsal 15Kg. Kados pundi pak Lurah?” pitakone Sri, salah siji warga nalika ing baledhusun.
”Oh, babagan kuwi….wingi diutus Pak Camat pancen dundumane semana. Yen ora seneng ya kana, ngomonga marang Pak Camat.”
Pak Lurah ninggalake papan palenggahan kanthi ati campur bawur. Ana rasa seneng lan ana rasa kagol. Seneng merga bisa entuk bathi anggone dundum beras, kagol amarga akeh warga kang protes saka dunduman beras kuwi.
Iya, Pak. Nanti malam langsung saya kirim ke kota. Alamatnya masih seperti yang dulu, kan?”. Pak Lurah mandheg sedhela kaya-kaya mireng wong omongan saka adohan kanthi piranti tilpun kae.
Oke, Pak. Nanti saya cek rekeningnya”.Pak Lurah nutukake caturane.
Kardi ing pinggir tembok tratapan nalika krungu rerembugan Pak Lurah karo sapa kang ora patiya cetha. Kang mesthi Kardi lagi wae paham kenapa Pak Lurah noraon ngedumke beras mung 15Kg, kamangka jatah kang kudu didumake 20Kg. 5Kg sisane pancen Kardi dhewe kang didhawuhi dening Pak Lurah supaya disisihake ana gudhang. Ngendikane Pak Lurah, kuwi pancen kang ngutus Pak Camat. Jalarane apa pancen ora cetha. Kardi mung buruh, dadi ya mung tumindak yen dikongkon lan ora wani cawe-cawe bab liyane.
Wengine, bener pangangene Kardi. Watara jam 10 bengi, Pak Lurah metu nitih truk. Saka buri, rombongan kardi lan sakanca ngetutake lakune truke Pak Lurah. Jam 09.00 esuk, mobil mandheg ana ing salah sijine gudhang kang ana ing pinggiran kutha Surabaya. Saka adoh mobile Kardi uga melu mandheg. Katan samar, Pak Lurah caturan karo pria kang piadege gagah. Kardi lan sakanca menthi wae ora krungu apa kang dirembug. Kang mesthi Kardi lan sakanca wis andum tugas, apa kang kudu ditindakake sajengkare Pak Lurah saka papan kana.
Ora let suwe, bak truk bagian buri dibuka. Para buruh saka gudhange pria mau pada ngedhunake beras saka truk.Mung butuh wektu kurang saka 30 menit kanggo ngedhunake beras. Sawise kuwi pak Lurah lunga. Kardi lan kanca sijine menyat saka panggon leren lan langsung ngetutake truk pak Lurah, dene Sukiman lan warga siji liyane mudhun kareben bisaa nyuwun katrangan marang pria mau.
Ing papan liyane, Kardi nyaba ndhisiki lakune truk pak Lurah kanthi niat ngendhekake.Kasil.Mobil leren ing sangarepe truk.Banget kagete pak Lurah nalika ngerti kang mudhun saka mobil kuwi rewange.
”Wis, Pak. Panjengengan boten sisah ngendikan napa-napa.Blaka mawon, Pak. Kula sampun cubriya marang tindak-tanduk panjenengan.Nanging kula boten saged tumindak napa-napa saderenge kula mangertasi kasunyatanipun piyambak.”
Pak Lurah mung meneng krasa luput.
Let sedhela ana sms masuk. Saka Sukiman. Sawise maca sms, Kardi lan Pak Lurah balik menyang gudang beras. Ing kana wis ana juragan beras lan Sukiman.
Maaf, Pak. Orang yang bapak kira penjual neras ini benar Kepala Desa kami.Kami juga tidak mengira jika beliau tega menjual sebagian beras hak warga”, ature Sukiman marang Juragan Beras kuwi.
Pak Lurah kewirangan amarga solah tingkahe dhewe.
”Pak Lurah boten sisah melang. Namung kita sakanca ingkang mangertasi bab punika. Kita namung nyuwun tanggungjawab saking panjenengan, Pak. Kasuwun bapak saged mangsulake beras hakipun warga. Awit saking mekaten, kita boten badhe matur wewadi punika dhumateng para warga, Pak. Babagan kados mekaten panci eca, Pak. Ananging menawi warga sami mangertasi napa bapak boten wirang? Estunipun wirang sanget ta, Pak. Sasaged-sageda ampun dipunambali malih, Pak”.Sukirman matur dawa-dawa marang kepalane.
Pak Lurah mung meneng, ora wangsulan.Ing atine janji ora bakal tumindak kaya ngana maneh.
#cuthel#
Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkakBeras Jatah
1.    Coba gawea synopsis saka cerkak“Beras Jatah”!




Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................


SOAL UJI KOMPETENSI 3.2
Wacanen Cerkak Durjana  ing ngisor iki, trus wangsulana pitakon-pitakone!

Durjana
Pak Sarmín katón gêtêm-gêtêm, ngrungókaké pawartå, yèn íng wêktu iki akèh wóng kang kélangan, akèh malíng kang pådhå bêropérasi. Sak liyané omah-omah biasa, papan kang kanggo jujugan malíng yå iku kantór-kantór pêmêrintahan. Pak Sarmín katón anyêl amargå sêtêngah tahún kêpungkúr kantóré yå pêrnah disatróni malíng.Sanadyan bapak kêpala íng kantóré ora paríng dukå marang dhèwèké, nangíng Pak Sarmín rumångså isín.Åpå manèh dhèwèké kudu ngadhêpi pitakóné bapak-bapak såkå kêpulisian, síng sêmuné kåyå nudhúh marang dhèwèké.
Pak Sarmín anggóné jågå malêm íng salah sawijiné kantór pêmêrintahan wís sawêtårå suwé, kurang luwíh wís róng pulúh tahun.Mbók mênåwå umuré wís kêtuwan mênåwå ngajókaké dadi pêgawai nêgêri, mulå dhèwèké wís mupús.Jågå malêm kanggoné dhèwèké ora nggolèki lêmbaran rupiah, nangíng ngiras pantês kanggo tirakat, mêlèk wêngi, kanggo sêsiríh.Ora ånå liyå síng diprihatinaké, didongakké sabên dinå yaiku anak lanang siji-sijiné, Parjo. Anak lanang síng didåmå-dåmå, digadhang-gadhang lan digayúh mugå-mugå bisa mikúl dhuwúr mêndhêm jêro marang dhèwèké.Parjo salah sawijiníng pêmudha kang gagah, dêdêg piadêgé éntúk, lan praupané ya ora pati nguciwani. Mulå ora maido yèn duwé pêpinginan dadi pulisi. Nanging Pak Sarmín sêmpat was-was, sawisé lulús SMA, Parjo wís nyobå ndhaftar dadi pulisi kapíng pindho, nangíng gagal têrús, lan ora mangêrtèni åpå síng nyêbabaké gagalé. Yèn ditakoni jaré kabèh ujiané yå biså nggarap, ujian fisik yå biså, mbók mênåwå nasibé waé sing durúng apík.
Róng ndinå iki Pak Sarmín ora doyan mangan, amargå mikír pênjaluké anaké lanang.Anak lanang siji-sijiné ora tau njalúk, njalúk pisan waé dhèwèké ora biså nuruti.Parjo pancèn arang nêmbúng njalúk marang wóng tuwané, wís kulinå såkå cilík, kêpingín klambi waé ora bakal nêmbúng marang wóng tuwané.Nèk ditukókné yå diênggo, nèk ora yå múng mênêng waé.
Róng ndinå kêpungkúr Parjo sêmpat ngómóng marang bapaké,
"Pak, pripún nèk kulå pênjênêngan pundhútké mótór, krédit mawón, mêngké kula tak ngojèk, hasilé rak sagêd kanggé ngangsúr..., timbangané kulå nganggúr wóntên ndalêm, sak mênika padós pêdamêlan nggíh angèl?!".
"Jo..., Jo... åpå kowé ki ra ngêrti, dinggo nyukupi butúh sabên dinané waé kangèlan, la kók dinggo tuku móntór!, kowé kuwi nglindúr pó piyé?"
"Nggíh sampún....".
***
Têlúng sasi wís mlaku, rikålå wêktu ngasar Karmo, adiné lanang Pak Sarmín nyêdhaki lungguhé Pak Sarmín têrús ngómóng kanthi sora lan sêmangat makantar-kantar, "Mas... Mas Sarmín, ati-ati lho Mas... sakiki wis wiwít akèh pêncurian, malíng-malíng wís mêrajaléla manèh, kåyå têlúng sasi kêpungkúr, iki malah tambah nêmên."
"Mo... Mo! Ómóng kók pathing pêcóthót, mêrajaléla ki åpå cobå?"
"Hé... hé..., êmbúh Mas, wóng aku gúr mèlu-mèlu koran kaé kók! Níng tênan lho Mas, soalé síng diarah sakiki kantór-kantór manèh, biasané njikúk kónmutér, síng di jikúk åpå ya... anu, nèk
ora salah jênêngé cé... pé... u."
"Mbók nèk ra mudhêng ki takón sík, dadi nèk ómóng ora ngisin-isini, kónmutêr ki bèn mumêt på?!Síng bênêr ki kómputêr....., cah nèk ra tau mangan sêkolahan yå kåyå kowé kuwi...."
Ngrungókké sindhirané kakangé, Karmo gúr njêgègès, malah têrús nêrangaké nganggo bahasa Indonésia.
"Coba bayangkan dalam satu bulan saja di sêkitar kita ini sudah têrjadi lima kali pêncurian dan anèhnya sêpêrti di jadwal.Hari ini sêbêlah barat, dua hari kêmudian timúr, têrús sêlatan, utara... wah uédan tênan.Apa polisi tidak bêrtindak yå Mas?! Wah..... sungguh têrlalu!" Karmo nirókaké gayané salah sawijiné pêran ing sinêtrón Êntóng.
"Iyå, aku ngêrti, têrús aku kón ngåpå?" sêmauré Pak Sarmín.
"Lho.... Sampéyan niku pripún tho Mas, lha wóng kêmarin kan kantóré Mas Sarmín baru dapat kiriman lima sèt kómputêr lêngkap, pasti mêréka sudah tahu. Saya yakin lima ratús pêrsèn kalau sêbêntar lagi pasti mênjadi TO-nya para pêncuri itu!".
"Kowé kuwi ómóngan nyêlót ra nggênah, lé mu sinau bahasa Indonésia ki nèngêndi to Mo, wóng yakin kók limangatús pêrsèn, éh.... Mo, TO kuwi åpå tó?"
"Wah Mas Sarmín ki kurang gaúl tênan, TO itu singkatan dari Targèt Opêrasi!!you know?!... yå opêrasinya pårå pêncuri itu," Sarmo njawab karo nyêngèngès.
"O... alah Mo... Mo, mbók nyêbút.Lha wóng kowé kuwi gúr lulusan kathók cêndhak waé kók kêmaki!"
Durúng suwé anggóné pådå rêmbugan, Parjo katón nyêdhaki bapaké karo nggawa bungkusan.
"Pún dangu, Lík?Niki kula tumbaské gorèngan, mumpúng taksíh angêt.Niki Pak kula tumbaské sês, rêmêné bapak!"Parjo ngulúngaké rókók marang bapaké. Karmo njawab pitakóné ponakané térús nyaút témpé gorèng lan lómbók rawít.
"Wah kowé kalêbu wóng síng untúng, Mas!Anak múng siji, gèk ngêrti marang wóngtuwå. Lha aku iki anak papat, jan blas ora ånå síng ngêrti siji-sijia. Åpå manèh nukókké rókók, isané ya nyêlêri rókóké bapaké! Parjo ki sakiki kêrja nènggêndi ta, Mas?"
"Ora kêrjå åpå-åpå, nèk tak takóni jaré yå múng bísnís kêmbang karo kancané, kuwi lho... síng jênêngé Jêmani karo Gêlómbang Cinta åpå piyé?Aku ra pati mudhêng."
***
Wiwít soré råså atiné Pak Sarmín ora kêpénak, tansah was-was ora ånå jalarané. Biså ugå yå amarga pêngarúh ngimpiné dhèk wingi bêngi.Ngimpi síng kanggoné wóng-wóng jaman ndhisik ånå sasmita síng ora bêcík.Miturút piwulang Jåwå, ngimpiné ånå pérangan wêngi kang diarani puspåtajêm, miturút pårå pinisêpúh biyasané bakal numusi.Pak Sarmín ngimpi yèn untu nduwúr pathal siji.
"Pak..., mbók rasah digagas, lha wóng ngimpi kuwi kêmbangé wóng turu...," ngono sêmauré bojoné rikålå dicêritani ngimpiné. Udåkårå jam wolu bêngi, Pak Sarmín mangkat mênyang kantór nindakaké pakaryané jågå malêm.
Kirå-kirå jam sêtêngah siji bêngi Pak Sarmín wêrúh klébaté wóng loro kang nuju marang ruang kómputêr, sajaké nyubriyani, têrús dhèwèké ndhêdhêpi. Nyumurupi ruang kómputêr kasíl dibukak, Pak Sarmín katón gêmêtêr, sikilé kåyå dipaku nèng njogan.Pak Sarmín gumún, malíng saiki pancèn pintêr-pintêr tênan, lha wóng ruangan ånå kunciné kók biså dibukak kanthi gampang.Diwanèk-wanèkké, Pak Sarmín nyaút kayu póthólan sikíl kursi, nyêdhaki wóng loro kang mbukak ruang kómputêr, émané praupané wóng loro mau ora katon, amargo ditutupi nganggo topèng.Sawisé cêdhak, Pak Sarmín nggêtak sak rosané, dadi kagèté wóng sakklórón mau.
"Arêp dhå ngåpå kuwi???"
Krungu suarané Pak Sarmín, pawóngan síng isíh ånå njåbå kagèt têrús mlayu sipat kupíng. Luwih kagèt pawóngan síng isíh ånå njêro, rikåla mlayu mêtu dhadhané diantêm nganggo kayu sikíl kursi, "blukk!!!" tanpa sambat sak nalikå klêngêr, lan njêbabah ånå têras. Nyumurupi síng digêbúg ambrúk, Pak Sarmín tambah gêmêtêr, katón ngós-ngósan, têrús ndhéprók ånå cêdhakké pawóngan mau.Sakwisé gêmêtêré rådå mêndha, topèngé pawongan mau dibukak.
"Lho... kók kowé, Parjo!"
Pak Sarmín sémapút.

Wangsulana pitakon ing ngisor iki!
1.      Apa tema cerkak mau?
2.      Sapa wae paraga kang ana ing cerkak kuwi?
3.      Kepriye watak paragane?
4.      Kepriye alure?
5.      Nang endi wae latar crita ing cerkak mau?
6.      Kepriye sudut pandang cerkak mau?
7.      Pitutur apa kang ana wing cerkak sing mbok semak mau?
8.      Gawea ringkesan cerkak sing kok semak mau!





Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................
SOAL REMIDIAL 3.2
Wangsulana pitakon ing ngisor iki!
1.        Coba andharake apakang diarani cerkak?
2.        Coba andharakeapa wae unsur unsur intrinsic cerkak kuwi!
3.        Coba andharakeapa wae unsur unsur ekstrinsik cerkak kuwi!
4.         Jelaske apa kang diarani alur!







Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................

SOAL PENGAYAAN 3.2
Wacanen Cerkak ing ngisor iki, trus wangsulana pitakon-pitakone!

KATHOK KODHOK
Ponakanku sing cilik dhewe lagi nangis. Tangise orakaya biyasane. Ikigawe jengkele ibune sing lagi sibuk nyiapake mulang.Bojone durung mulih saka nyambut gawe. Dene anak-anakeliyane wis padha mlebuneng kamare dhewe-dhewe, njekutsinau nyiapake ujian komprehensif.
“Kang Letug, tulung ya, dijaga anakku iki.Dineng-nengi ben orangganggu.Aku jan lagi bunegtenan lho.”Panjalukeadhiku wadon iki.
“Ya, dak neng-nengane.” Aku banjur mlaku nyedhakiponakanku sing umure
durung ana limang taun.
Udah yah…Mama sedang sibuk tuh. Kan kasihan kalauadik nangisterus..”Aku omong nganggo basa Indonesia.
Pancen bocah jaman saiki basa jawa sing alus ora padhangerti. Mulaneing kulawargane adhiku, basa padinane campur.Malahluwih akeh padhanganggo basa Indonesia. Rasane lucu yen aku nyobanganggo basa jawa sing alus. Bocah-bocahe padha oraseneng.Banjur miwiti nganggo basa Indonesia.Bocah-bocah uga wis ora nyebut rama utawa ibu marangwongtuwane, nanging wis migunakake tembung Papa utawaMama.
“Kenapa menangis terus Teta?Apa karena dinakaliMama?”
“We…weeee… Teta mau dibelikan baju baru…we…wee..”
Teta jenenge ponakanku mau, kepengin ditukokake klambianyar.Mbokmenawa bapak ibune mung durung sempat wae.
“Besok Pak Dhe belikan ya…mau enggak?”
Krungu jawabanku mau, dheweke banjur ketok lega.Ngusap luh nengpipine, senajan ta isih mimbik-mimbik manja banget.
“Besok Pak Dhe belikan yang namanya celana kodok ya?Tahu enggak kamu?”
Jawabane ponakanku mung gedhek-gedhek. Ora ngerti apakuwi sing jenengekathok kodhok. Kamangka dhek jaman cilikanku, kathokkodhok kuwiistimewa banget.Saben bocah yenkrungu tembung kathokkodhok bisa banjur senenge ora mekakat.Kathok kodhokdadi favorite bocah-bocah.Mergane yen dienggo angettur ora mlotrak-mlotrok.
Aku banjur crita marang ponakanku ngenani kathokkodhok kuwi.Sawatara crita bab kathok kodhok, pikiranku kelingandhek jaman semanaaku duwe kathok kodhok sing anyar. Aku dolananingkling karo kanca-kancaku neng ngomah.Nanging,blaik, ing tengah-tengahe dolanan ingkling, akungebrok (ngising neng kathok). Suara pret….preet…. preeet…. banjur ambune wah…jan orakaruwan! Kanca-kancaku banjur padha bengok alok:
“Oeeee, Letug ngebrok!Letug ngebrok!”Mboko sijikanca-kancaku padha mlayu nyingkiri akukaro nutupirunge.
Aku mung bisa nangis nggugug ditinggal kanca-kancaku.Aku nangis mergakathok kodhokku sing anyar dadi reged kena abyuransaka wetengku.
Ora let suwe, nanging, sing nyedhaki aku ora liya yaibuku. Aku oradinesoni.Ibuku malahmung gumujeng. Aku banjurdicandhak digawamenyang wc.Ibuku ora wegah ngresiki regedanku.Ibuku ora wegahnyedhaki ambuneregedanku. Ibuku ora wegah nyandhak awakku lan nyawikiaku. Ibuku oraduka weruh kathok kodhok anyarku dadi reged.Lan akubanjur meneng anggonku nangis. Aku mandeng ibu singisih gumujeng lan gawe tentreme atiku.
Kelingan pengalaman mau, aku mung bisa ngguyu dhewe.Kathok kodhokkusing anyar wis reged lan mambu. Nanging aku bisa nemugumuyune ibu sing ora ilang saka rasaku.Yen ingkulawarga isih ana ibu sing bisa gumuyu,ngresiki reregedaninganak, sepira begjane wong nengalam donya yen akehsing isih padha bisa gumuyu uga ngresiki reregedingurip bebrayan.
Wangsulana pitakon ing ngisor iki!
1.      Apa tema cerkak mau?
2.      Sapa wae paraga kang ana ing cerkak kuwi?
3.      Kepriye watak paragane?
4.      Kepriye alure?
5.      Nang endi wae latar crita ing cerkak mau?
6.      Kepriye sudut pandang cerkak mau?
7.      Pitutur apa kang ana wing cerkak sing mbok semak mau?
8.      Gawea ringkesan cerkak sing kok semak mau!








Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................
SOAL UJI KOMPETENSI 4.2
coba gawea synopsis saka cerkakSing Nandur Bakal Ngundhuh”!








Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................
SOAL REMIDIAL4.2
coba gawea synopsis saka cerkakKathok Kodhok”!








Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................
SOAL PENGAYAAN4.2
Coba gawea synopsis saka cerkakDurjana”!





Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 3.2.1
Wacanen cerkak ing ngisor, trus wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki!

Susuh Manuk

Ana susuh manuk ing sandhuwure wit Sana. Wis sawetara dina iki katan babone manuk nggawa pakan kanggo anak-anake. Satemene Parta, Wanta, lan Trimakno lagi bae mangerteni anane susuh mau. Nanging bocah-bocah mau padha ngarang crita yen meruhi paling dhisik anggone manuk Thilang mau nusuh ing Sana.
“Wis suwe aku ngerti nalika lagi gawe susuh,” kandhane Wanta.
“Aku ya wis suwe,” imbale Parta.
“Aku ya wis suwe,” Trimakno ora gelem kalah.
“Kang paling dhisik mesthi aku!”
“Ora mungkin aku kang dhisik dhewe!”
“Pokoke aku…!”
“Aku ngerti nalika manuk mau golek susuh saka kebone Kang Mardi,” Wanta nyakinake kanca-kancane.
“Bener, aku ngerti sesasi ndhisik,” ujare Parta luwih nyakinake.
“Aku wiwit rong sasi kepungkur.”
“Yen kowe wis telung sasi kepungkur, ateges anake wis padha gedhe lan bisa mabur adoh. Ateges susuh mau wis ditinggal,” clathune Wanta sajak menang.
“Pokoke aku kang paling nduweni hak marang anak-anak manuk mau,” ujare Parta.
“Ora bisa, kudune kang duweni aku!” Wanta ora gelem kalah.
“Aku!”
“Aku!”
“Aku!”
Bocah telu ora ana kang gelem ngalah. Kabeh rumangsa paling nduweni hak anak-anak manuk Thilang iku. Meh bae dadi tukaran. Tujune Wanta bisa nyegah kanca-kancane amrih ora ana kang mara tangan.
“Wis, wis, aja regejegan terus. Mbok digawe bedhamen bae!” Wanta ngajak kanca-kancane.
“Maksude?”
“Ngene, biasane manuk Thilang kuwi anake telu. Mbok dibagi siji-siji bae.”
“Wah, ide kang apik. Aku setuju. Ning piye yen anake mung loro utawa siji?” Trimakno miterang.
“Yen ngana sapa kang gelem menek, ya kuwi kang ngehaki manawa anake mung siji” usule Parta.
“Bener, aku setuju usulmu,” ujare Trimakno.
“Yen anake loro?” Wanta takon maneh.
….
Bocah-bocah mau wis gawe pasetujon. Parta wiwit menek wit sana kang dhuwure watara rolasan meter kuwi. Sawetara iku Wanta lan Trimakno rumangsa menang. Awit dheweke wis mesthekake yen anak Thilang kuwi cacahe ana telu. Dadine ora susah kangelan nanging wis entuk bagen. Nanging rasa seneng mau owah dadi sumelang. Awit bocah loro mau ngerti manawa Parta arep tekan dhuwur.
Nalika iku Parta wis meh bisa ngranggeh susuhing manuk. Katan pating bleber babone manuk aweh tandha manawa ana bebaya tumrap anak-anake. Sanalika anak-anak Thilang mabur pating bleber menyang wit Trembesi kang luwih dhuwur. Parta mung bisa mlongo. Kanthi rasa cuwa dheweke bakal mudhun. Sikile rasane kaya-kaya dilolosi balunge. Sakujur awak krasa gemeteren. Kanthi ngrangkul wit sana Parta nangis gero-gero. Mangerteni kancane ora bisa mudhun, Wanta lan Trimakno bingung. Arep nulungi nanging kepriye carane? Bocah loro mau mung bisa nangis kaya Parta. Krungu ana bocah pating jlerit, Kang Mardi mara. Kang Mardi lagi nggarap tegale kang ora adoh saka kana.
“Ana apa kok pada nangis?”
“Ka,,,ka,,,kae Kang, Par, Par, Par, Par,,,ta,,,” jawabe Wanta karo nuding wit sana papane Parta ngrangkul kenceng kanthi banget kaweden.
“Wis kana njiliha andha Pak Wangsa!” prentahe Kang Mardi menyang Wanta lan Trimakno. Kang dikongkon enggal-enggal ngleksanakake. Ora let suwe Parta kasi ditulungi kanthi slamet. Ora lali ngaturake panuwun marang Kang Mardi.
“Mangkane bocah-bocah,, aja padha gawe apa kang wis ana ing alam iki dadi owah.  Kaya manuk iku wis duwe susuh ing kana ya ben aja di otak-atik. Ben padha urip tentrem. Aja dijupuk aja dirusak! Malah kudu dijaga ben tetep asri alam iki,” pituture Kang Mardi.
“Nggeh Kang nyuwun ngapura, ra maning-maning rebutan susuh manuk malah gawe manuke mabur lunga saka susuhe,” wangsulane bocah telu iku.
Parta, Trimakno lan Wanta banjur balik omah lan ora pan maneh-maneh jupuk susuh manuk maneh.
#cuthel#

Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkak ”Susuh Manuh”
1.    Sebutna paraga ing sajroning cerkak ”Susuh Manuk”!
2.    Apa kang ditindakake dening bocah-bocah nalika ngeti yen ing wit Sana ana susuh manuk?
3.    Miturut panemu bergadamu, kepriye watake bocah telu kae?
4.    Sebutna babagan kang becik magepokan karo isi cerkak ”Susuh Manuk”!




Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................


SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 3.2.2
Wacanen cerkak ing ngisor, trus wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki!

JOKO BODHO MENYANG NGAYOGYAKARTA

“Joko…..Joko, wis rampung aduse durung!”
“Durung Pakdhe, lha…cepet-cepet ana apa tha Pakdhe?”. Saking Pakdhe Darsono wis wanyel karo Joko Bodho, Pakdhe Darsono ora jawab pitakone Joko Bodho. Joko Bodho sing tenang-tenang kawit mau ora ngerti maksude Pakdhene kok deweke dokokon cepet-cepet aduse. Bubar adus Joko Bodho banjur nemoni Pakdhene sing tenguk-tenguk ana ngemper omah lagi jagongan karo Pak Burhan.
“Ana apa tha Pakdhe, kok sajake wong meh ketinggalan sepur wae tha Pakdhe?”. “Wo…alah…le..le..bocah paling lelet dhewe. Ana…..apa…ana…apa kawit dek mau. Lha kowe ora ngerti tha dina iki jarene arep menyang Malioboro tuku klambi anyar dienggo bagdan. Wis tak tunggu malah lelete….Masyaallah….paringana sabar!”. “Wo….iyo…yo..Pakdhe nuwun sewu aku lali tha Pakdhe!”. “Uwis gawe wong nunggu saiki njaluk duwit sewu karepmu iku apa tha le..!!!!”. “Pakdhe niki pripun tha aku iku njuluk pangapura boten nuwun duwit sewu!”. “Yo…wis…wis ayo padha mangkat silak ketinggalan sepur mengko!”.
Joko Bodho karo Pakdhene menyang stasiun Solo Balapan numpak sepur Paramex menyang stasiun sing cedhak kara Malioboro. Saben wong mbayar 10000 lagi enthuk karcis lan bias numpak sepur. Pakdhe Darsono ora duwe pilihan kudu mbayar karcise Joko Bodho amarga deweke ora ngawa duit amarga dikesusukake Pakdhene.Bubar entuk karcis Joko Bodho karo Pakdhene nungggu ana kursi. Ora ana sepuluh menit sepur sing arep menyang Yogya teka. Mbanjur Jaka Bodho lan Pakdhene numpak neng sepur, saking wakehe uwong Joko Bodho kara Pakdhene mlencar ana panggonan bedha.
Bubar enthuk panggonan Pakdhe Darsono lagi eling yen dheweke kelangan Joko Bodho.Banjur dheweke goleki Joko Bodho ana ing gerbong-gerbong sepur. Dheweke was-was yen Joko Bodho didhuke ana ing dalan amarga ora duwe karcis sepur, amarga karcis sepure digawa Pakdhene.
Bedha karo Jaka Bodho, dheweke malah enak-enakan turu semenden ana jendelane sepur bubar enthuk panggonan sing kepenak. Dheweke ora krasa yen dheweke pisah kara Pakdhene. Kernete wis njaluki karcis sepur, nanging Jaka Bodho tetep wae turu malah nganggo ngorok. Kernet sepur ngerti Joko Bodho durung mbayar, banjur nangekake Jaka Bodho.Jaka Bodho kaget, “Ana apa iki? Lagi kepenak turu malah diganggu!, wis…ngaliha kana aku arep turu maneh ngatuk, dhek wingi aku randha nganti bengi, aku isih ngantuk!”. “Wo..alah….mas-mas…njenengan niku dereng mbayar , pundhi karcis sepure?”. “Waduh………waduh… mas..mas karcise digawa kara Pak…dhe…..ku!” omonge Jaka Bodho Karo nduding kursi sebelahe, nangging sing neng sebelahe ora pakdhene nangging wong liya. “Pundhi mas Pakdhe jenengan, napa niki?”. “Mboten…mboten kula mboten Pakdhene mas niki, kula niku Mahasiswa ajeng sekolah menyak Yogya!!!”. “Nuwun sewu mas darakake njenengan niki Pakdhe kula?”.Raine Joka Bodho langsung abang branang amarga kisinan, mbanjur kernet sepur njaluk maneh karci sepure menyang Joko Bodho. Joko Bodho binggung piye carane mbayar karcis lha wong dheweke ora ngawa duwit. Joko Bodho karo kernete padha sesumbar sing ora jelas, nganti anggawe tontonane wong akeh.
Pakdhe Darsono ngerti wong rame-rame ana apa, banjur ditekano ana apa tha?. Mbareng wis chedak dheweke ngerti yen bocah gedhe duwur iku ponakane Joko Bodho. Mbanjur dheweke nekani lan ngomong apa tha masalahe nganti polahe ponakane kuwi ngawe tontona sak sepur. “Iki ana apa tha?”. “Allhamdullilah Pakdhe tasih urip tha?”. “Bocah ora ngerti aturan, aku dikirane wis mati, yo..wis tak tinggal maneh wae!”. “Ampun…ampun Pakdhe kula mboten ngomong niki maleh”. “Yo….wis ana apa iki padha rame-rame neng kene?”.“Ngenten lho pakdhe kernet niki nyuwun karcis kalih kula, lha kula khan mboten gadah karcisipun Pakdhe”. “Yo wis iki mas karcise aku karo ponakanku”. “Nggih pak matur nuwun”.
Mung siji setengah jam wae sepure wis tekan ana stasiun cedhak karo Malioboro. Joko Bodho karo Pakdhene banjur mudhuk lan mlaku ara ana 500 meter wis teka ana Malioboro.
Teka Malioboro Joko Bodho ndelok-ndelok klambi ana ing toko lan eperane toko akeh sing dodolan klambi apik-apik. Joko Bodho kepincut karo klambi batik motif kembang dicampur manuk merak warnane ijo rada biru.Dheweke mbajur ngamong Pakdhene yen dheweke kepingin klambi kuwi.
“Pakdhe kula nuwun klambi niku nggih”. “Yo wis ndang cepet dibungkus silak kesoren, kowe yo during tuku kathok karo sepatu sandal dienggo solat id tho?”. “Inggih Pakdhe, njenengan niku moten pelit-pelit sanget”. “Dadi aku kudu mbayari klambi, kathok, karo sepatu sandalmu.Masyaallah… nuwun sabar ngadepi bocah koyo ngene”. “Yo….iya..thak mbayari neng mengko tekan ngomah duwitku diganti ya?”. “Inggih Pakdhe pasti niku”.
Bubar Joko Bodho rampung blanja keperluane, mbanjur pakdhene ngajak mangan ana restoran padang. Neng kono Joko Bodho mangan akeh banget saking kekeselen blanja menyang Malioboro.Telung piring Jaka Bodho enthek mangan, Pakdhene mbatin rugi tenan yen ngajak Joko Bodho lunga. Pakdhene ngumun blanja lan mangane Jaa Bodho wis enthek wolungatusewu. Pakdhene kapok-kapok tenek aro arep ngajak lunga Joko Bodho maneh.Pokokke kapok…kapok tenan, pantesan wae bapak ibune njenengi anake Joko Bodho, lha uwonge koyo kebo sawah ngendulak-ngenduluk.

Pitakonan kang bisa nuntun wawan rembug cerkak ”Susuh Manuh”
1.      Apa tema cerkak mau?
2.      Sapa wae paraga kang ana ing cerkak kuwi?
3.      Kepriye watak paragane?
4.      Kepriye alure?
5.      Nang endi wae latar crita ing cerkak mau?
6.      Kepriye sudut pandang cerkak mau?
7.      Pitutur apa kang ana wing cerkak sing mbok semak mau?
8.      Gawea ringkesan cerkak sing kok semak mau!





Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 4.2.1
Wacanen cerkak“Susuh Manuk”!, trus coba gawea synopsis saka cerkak “Susuh Manuk”!





Nama              :  ..........................................
Kelas               :  ..........................................
No                   :  ..........................................
Sekolah           :  ..........................................
Hari, tgl.         :  ..........................................

SOAL TUGAS TERSTRUKTUR 4.2.2
Wacanen cerkakMung Saukara”!, trus coba gawea synopsis saka cerkakMung Saukara”!



Lampiran 1
Pasinaon nyemak cerkak yaiku kang nyemak kudu waspada lan ngerti marang tembung lan isi crita., kenal marang lakon lan paraga crita, kahanan, sarta setting lan liya-liyane. Cerkak yaiku wacan kang kalebu crita narasi lan isine nyritakake prastawa kang dialami paraga kanthi urutan wektu tinamtu.
Titikane cerkak yaiku isine nyritakake, ana kedadeyan, ana paraga, lan ana wektu kedadeyan.
Unsur-unsur  intrinsikcerkak :
a.    Tema yaiku saripatine kang diandharake utawa kang dicritakake. Tema uga bisa diarani underan utawa punjeraning crita. Tema kuwi wujude saka satembung utawa rong tembung. Tema-tema kang asring ana ing cerkak, kayata: pribadi, sosial, kesehatan, sosial budaya, lan sapiturute.
b.    Paraga utawa takoh yaiku wong kang maragani crita
Paraga kuwi kang ndadekake alur rinipta.Amarga kanthi paraga, alur bisa kadadeyan.Tingkah polahe paraga bisa ndadekake konflik. Miturut sesambungane alur lan paraga, ana paraga sentral, paraga latar, lan paraga bawahan. Paraga sentral kuwi ndadekake alur dumadi, paraga latar kuwi nguripake latar, dene paraga bawahan kuwi mung saderma njangkepi.
Miturut sipate, paraga ana telu werna yaiku :
§  Paraga utama uatawa protagonist
§  Paraga mungsuh utawa antagonis
§  Paraga tambahan uatawa tritagonis
Paraga utama utawa tritagonis, digambarake sawijining pawongan kang jujur, menthi benere, lan apikan. Paraga antagonis kuwi sawijining paraga kang musuhi paraga protagonis, dene takoh tritagonis, arupa takoh kang nduweni sipat nengahi utawa kang nggawe rukune paraga protagonis lan antagonis.
c.    Watak kuwi nggambarake sipat kang dinduweni paraga siji lan sijine ing sajroning crita. Ing crita, paraga ora mung nduweni sipat kang apik nanging uga ana kang nduweni sipat ala. Watak lan paraga ora bisa dipisahke, amarga pawongan kang jenenge paraga mesti anduweni sipat kang kenenge watak saengga bisa kanggo nguripake paraga. Tuladha watak ing paraga cerkak, kayata: apikan, seneng tetulung, seneng ngresula, pasrah bongkokan, manutan, lan liya-liyane.
d.   Alur utawa lakune crita yaiku lakune cerita utawa urut-urutane cerita. Runtutane alur ing cerkak yaiku:
1.    Jejer (Pengenalan)
2.    Paseban (Penanjakan)
3.    Prang gagal (Puncak)
4.    Dhodhogan (Peleraian)
5.    Paripurna (Penyelesaian)
Dene alur uga kagolonorae dadi 3 :
§  Maju utawa progresif, yen anggone cerita saka kaanan saiki nganti sateruse
§  Mundur utawa flashback, yen anggone cerita saka kaanan saiki terus ngandharake kaanan kang kepungkur
§  Campuran, ing alur diandharake bab ngenalake para paraga, konflik/ prekarane para paraga lan kepriye para paraga ngrampunorae prakarane.
e.    Latar utawa setting yaiku perangan kang neranorae papan,  wektu, lan swasana/ kahanan  kelakone kedadeyan ing crita iku. Latar papan nggambarake ana ngendi crita kasebut. Latar wektu ngandarake kapan kadadeyane crita kasebut, dene yen latar swasana utawa kahanan nggambarake swasana utawa kahanan kang dumadi ing sajroning crita.
f.     Sudut pandang yaiku kalungguhane pangripta ing sajroning crita. Ana telu sudut pandang kang biasane dienggo pangripta kanggo mbeberake paraga ing ceritane.
§   Pawongan kapisan minangka paraga utama, lumrahe nganggo tembung punjeraning dhiri pribadhi aku.
§   Pawongan kapisan dadi paraga sampingan, lumrahe nganggo tembung aku, ananging kang diceritakake kanthi njelimet kuwi wong kang cedhak karo aku, kayata: bapake, ibune, sedulure, utawa mitrane.
§   Pawongan katelu sarwa weruh, lumrahe nganggo tembung dheweke utawa nyebutake jenenge paraga. Ing kene, pangripta kayadene dhalang kang nglakokake para paraga.
g.    Gaya bahasa utawa lelewaning basa yaiku basa kang digunakake pangripta ing sajroning cerita
h.    Pitutur utawa pesan (amanat) yaiku pesen kang arep di aturake dening pangripta marang pamaos, utawa pesen apa kang sinandhi utawa kapetik  ing crita iku.

Unsur-unsur ekstrinsik cerkak:
Unsur ekstrinsik kuwi samubarang kang ana ing sanjabane crita kang duweni sambung rapete klawan cerita kang diandharake.Lumrahe unsur ekstrinsik kuwi ora bisa kapisahake klawan dhiri pribadhine pangripta, amarga samubarang kang ana angane pangripta melu nduweni urun marang dumadine crita.Wujud unsur ekstrinsik kabagi dadi rong jinis.
a.    Saka Pangripta:
ü  Kapitayan (agama) pangripta
ü  Adat-istiadat kang ana ing papan dununge pangripta
ü  Papan dununge pangripta
ü  Pawiyatan Pangripta
b.    Saka Nilai Kang Ana ing Masyarakat
ü  Nilai Sosial/ Budaya
ü  Nilai Ekanami
ü  Nilai Religius
ü  Nilai Histaris
ü  Nilai Kriminal
ü  Lsp
Titikane cerkak yaiku isine nyritakake, ana kedadeyan, ana paraga, lan ana wektu kedadeyan. Cerita cerkak utawa cerkak (basa Indonesia: Cerpen) klebu gancaran utawa prosa sastra. Cerkak bisa di rembug mawa dhiskusi. Diskhusi uga bisa diarani wawan rebug/ musyawarah kanthi tujuan lan arah kang cetha. Sajroning diskusi para anggota utawa panyarta diskusi kudu aktif kabeh.
Nalika arep nindakake wawan rembug kang kudu ditindakake:
1.      Nemtakake bergada (kelompok)
2.      Saben bergada nemtakake ketua kelompok lan juru tulis (sekretaris)
3.      Jejibahan kang kudu ditindakake ketua kelompok yaiku minangka moderatar kang mbagi wektu lan giliran omong anggota bergada
4.      Tugas juru tulis yaiku nulis panemu (pamanggih), panyaruwe (pitakonan) lan jawaban ing sajroning wawan rembug
5.      Nulis dudutan (simpulan) sawise wawan rembug lan ngaturake laporan marang guru.

Miturut wong kang ora kangelan mangerteni tembung-tembung ing basa Jawa, maca cerkak kalebu kagiyatan kang nyenengake. Maca kanthi seru (membaca nyaring) kudu cetha, nengenake ing kaendahan lan paugeraning tembung. Jiwa sajroning maca cerkak uga kudu digatekake. Sabanjure kang wigati liyane yaiku intanasi, cendhak dhuwure pangucapan. Kabeh mau kanggo nggambarake kaya kahanan sanyatane paraga utawa takoh lan setting.
Wacana  narasi yaiku  karangan kang nyritakake saweneh prastawa kanthi runtut, jlentreh, ceritane kranalogis, cetha paraga lan latare darta alure.
   Ancase karangan narasi yaiku nritakake pengalaman uripe wong ing saperangan wektu utawa bisa uga karangan kang minangka asiling rekadaya pikirane pangripta. Mula supaya bisa nggambarake kaya kasunyatane ing karangan narasi kudu an paraga, papan, swasana, urutan  kedadeyan  lan sapanunggalane.
     Ciri-ciri wacana narasi yaiku
§  Ceritane runtut
§   Ana alure
§  Ana paragane
§  Ana tumindak ing sajroning crita
§  Crita mau ditindakake ing sajroning wektu     
Wacana narasi ana 2 werna :
1.    Narasi ekspositaris yaiku narasi kang duwe ancas menehi ngerti para pamaos supaya tambah pangertene.
2.    Narasi  sugestif yaiku narasi kang nyritakake surasa utawa makna lumantar pangangen-angen utawa imajinasi.
Wacana narasi uga bisa digunakake kanggo sinopsis cerkak.Sinopsis utawa tanggapan ngenani cerita minangka slah sijining kagiyatan kang lumrah dilakoni sarampunge maca cerkak, novel, utawa roman.  Sinopsis bisa kaujud minangka pawongan kang maca mau nliti unsur-unsur kang dadekake karya sastra kang lumrahe sinebut unsur instrinsik lan ekstrinsik.
Sinopsis mujudake ringkesan sawijining karya sastra (nganggo basane dhewe) kang wis diwaca dening pawongan tartamtu, kanggo dimangerteni pawongan liya. Babagan kang kudu ana ing sajroning sinopsis yaiku identitas utawa ciri-ciri karya sastra lan unsur-unsur karya sastra kasebut.sadurunge nulis sinopsis, identitas buku kudu diandarake kanthi komplit, kayata: Judul Buku, Pangripta, Taun Terbit, Gunggunge Kca, Penerbit, Rega (yen ana), unsur-unsur instrinsik lan ekstrinsik, sawise kuwi nembe ringkesaning cerita.


Identitas Buku
a.    Judul                              :
b.    Pangripta                       :
c.    Taun terbit                     :
d.   Gunggunge kaca            :
e.    Penerbit                         :
f.     Rega                              :
Unsur-Unsur
a.    Instrinsik                        :
b.    Ekstrinsik                       :
Sinopsis
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                                  
Ing ngisor iki tuladha cengkorongan kagiyatan nggawe synopsis!


0 komentar:

Popular Posts

Recent Posts

PILIHAN MENU

Unordered List

Aris Nurwanto. Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar

Mengenai Saya

Foto Saya
Saya seorang pendidik tepatnya mengajar Bahasa Jawa.